"Kami mencoba dengan bius terlebih dahulu tetapi tidak berhasil, jadi kami terpaksa menembak harimau karena tingkahnya sudah sangat agresif," katanya kepada AFP.
"Kami takut itu akan kabur ke lingkungan terdekat," tambahnya.
"Meskipun kami berusaha sebaik mungkin untuk menangkapnya hidup-hidup, prioritas kami adalah keselamatan manusia," tuturnya.
Baca juga: Tembakan Bius Melumpuhkan Tora, Harimau Putih yang Lepas dari Sinka Zoo Singkawang
Upaya Menangkap Harimau yang Masih Belum Kembali ke Kandang
Sebagai upaya menangkap harimau lepas, pihak terkait menyiapkan kandang berisi mangsa sebagai upaya untuk memancing harimau yang tersisa kembali ke kebun binatang pada waktu makan.
Drone juga digunakan untuk mencoba menemukan harimau di hutan lebat yang mengelilingi kebun binatang.
"Kami kesulitan menemukan mereka," kata kepala polisi setempat kepada CNN Indonesia.
Tetapi petugas berhasil menangkapnya hidup-hidup setelah menembaknya dengan bius.
Hewan itu sekarang sedang dipantau di kebun binatang oleh para ahli medis.
Harimau Sumatera diketahui sangat terancam punah, kurang dari 400 ekor diyakini tersisa di alam liar.
Baca juga: Penangkapan 2 Harimau Koleksi Sinka Zoo Singkawang Berlangsung Dramatis, Eka Terpaksa Ditembak Mati
Kata Pawang Harimau
Pawang harimau Sinka Zoo, Agus Alfian menceritakan, dirinya lah yang pertama melihat jenazah temannya yang diterkam harimau itu.
"Yang pertama lihat jenazah itu saya, jenazah itu dia telungkup di jembatan dan di sekitar itu ada bercak-bercak darah, dan dari situ saya lihat ada yang diserang. Tapi posisinya ini arahnya berlawanan dari lokasi jebolnya (kandang), Jebolnya sebelah sini, dia (harimau) larinya sebalah sana," ujarnya, Sabtu (6/2/2021).
Diwartakan Tribun Pontianak, Alfian mengungkapkan, harimau di kebun binatang itu seluruhnya berjumlah sembilan ekor.