TRIBUNNEWS.COM - Otoritas China menangkap seorang jurnalis Australia yang bekerja menjadi penyiar di CGTN, media pemerintah Tiongkok.
Jurnalis itu diduga menjadi mata-mata dan membocorkan rahasia negara China, jelas Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne pada Senin (7/2/2021).
Forbes melansir, penangkapan ini kemungkinan akan memperburuk hubungan antara kedua negara.
Jurnalis Cheng Lei telah ditahan di China sejak Agustus tahun lalu.
Baca juga: Presiden China Xi Jinping Minta Tentara Siaga Selama Liburan Imlek
Baca juga: Gara-gara Satu Kasus Covid-19 Lokal, Kota Perth Australia Langsung Lockdown 5 Hari
Dia resmi ditangkap karena diduga membocorkan rahasia negara ke luar negeri secara ilegal pada 5 Februari lalu, jelas Menlu Australia dalam pernyataannya.
Menlu Payne mencatat bahwa pejabat konsulat Australia telah bertemu dengan Cheng sebanyak enam kali sejak dia ditahan.
Pertemuan terakhir mereka terjadi pada 27 Januari 2021.
Payne mengatakan pemerintah Australia prihatin dengan penahanan Cheng ini.
"(Australia mengharapkan) dasar keadilan, keadilan prosedural dan perlakuan manusiawi untuk dipenuhi."
Siapa Cheng Lei?
Cheng Lei lahir di Tiongkok namun dibesarkan di Australia.
Dia bekerja sebagai pembawa acara di China Global Television News (CGTN), saluran berita berbahasa Inggris CCTV yang dikelola negara.
Berdasarkan profilnya yang telah dihapus CGTN, Cheng sempat bekerja di CNBC selama sembilan tahun sebelumnya.
Nama Cheng mulai dikenal saat membawakan berita soal mantan Presiden Donald Trump pada 2018 lalu yang menyertakan video satir untuk mengejek Trump.