News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Iran dan Qatar Bahas Kesepakatan Nuklir dalam Pembicaraan Tingkat Tinggi di Teheran

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif. Terbaru, Iran dan Qatar Bahas Kesepakatan Nuklir dalam Pembicaraan Tingkat Tinggi di Teheran

TRIBUNNEWS.COM - Teheran dan Qatar membahas kesepakatan nuklir Iran dengan kekuatan dunia.

Kedua negara tersebut meletakkan dasar bagi Doha untuk bertindak sebagai mediator antara Iran dan saingan Arab di kawasan itu selama pembicaraan tingkat tinggi pertama di Teheran.

Menteri Luar Negeri Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani memimpin delegasi Qatar pada Senin (15/2/2021), yang bertemu dengan Presiden Hassan Rouhani dan Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif.

Mengutip Al Jazeera, Rouhani mengatakan, hubungan antara kedua negara harus terus memperkuat dan membahas kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan kekuatan dunia.

Baca juga: Remaja 14 Tahun Dirudapaksa 3 Pria secara Bergiliran di Mobil & Gubuk, Diduga dari Malam hingga Pagi

Baca juga: 80 Orang Cedera, Pembangkit Nuklir Fukushima Jepang Aman, Jalan Tol Joban Tohoku Ditutup Satu Jalur

Foto Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif selama upacara pelantikan Presiden Bolivia baru Luis Arce Catacora, di La Paz, pada 8 November 2020. (Enzo DE LUCA / ABI / AFP)

Sebelumnya, secara sepihak ditinggalkan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 2018 kemudian menjatuhkan sanksi keras terhadap Iran.

Dia mengatakan kampanye "tekanan maksimum" serta sanksi ekonomi telah gagal dan pemerintahan Biden, yang sejauh ini bersikeras bahwa Iran kembali ke komitmennya di bawah kesepakatan terlebih dahulu untuk mencabut sanksi, tidak akan memiliki jalan lain selain memulihkan kesepakatan.

"Begitu AS mencabut sanksi ilegalnya dan kembali ke hukum, Iran akan segera kembali ke semua komitmennya berdasarkan kesepakatan," katanya.

Iran secara bertahap mengurangi komitmennya setahun setelah Trump meninggalkan kesepakatan, dan mengatakan akan membatasi inspeksi nuklir internasional mulai 21 Februari sesuai undang-undang parlemen jika dianggap pihak lain masih tidak mematuhi komitmen mereka.

Baca juga: Wanita Ini Rekam Video Syur dengan Kekasihnya di Pangkalan Rahasia Kapal Selam Nuklir Lalu Dijual

Baca juga: Menlu Iran Javad Zarif Desak Biden Segera Kembali ke Kesepakatan Nuklir

Foto satelit pada 11 Desember 2020 ini oleh Maxar Technologies menunjukkan pembangunan fasilitas nuklir Fordo Iran. Iran telah memulai pembangunan di sebuah situs di fasilitas nuklir bawah tanahnya di Fordo di tengah ketegangan dengan AS atas program atomnya, foto satelit diperoleh Jumat, 18 Desember 2020, oleh The Associated Press show. (AP) (AP)

Qatar Berupaya Kurangi Ketegangan di Kawasan

Menteri Luar Negeri Qatar terus menganjurkan agar AS segera kembali ke kesepakatan nuklir.

"Kami berharap dengan kembalinya AS ke kesepakatan nuklir secepat mungkin, tantangan dan sanksi dapat diringankan dalam kerangka kesepakatan dan Qatar tidak akan menyia-nyiakan upaya untuk mewujudkannya," kata Al Thani.

Qatar telah berupaya untuk mengurangi ketegangan di kawasan dengan mengadvokasi kembalinya kesepakatan nuklir selama lebih dari setahun, sesuatu yang disambut baik Iran.

Setelah beberapa negara Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), termasuk musuh bebuyutan Iran, Arab Saudi, mencabut blokade darat, laut dan udara di Qatar pada awal Januari, Qatar mengatakan perkembangan itu tidak akan memengaruhi hubungannya dengan Iran.

Hubungan dengan Iran adalah salah satu alasan yang dikutip untuk blokade di Qatar dan salah satu syarat awal untuk mencabut blokade tersebut adalah memutuskan hubungan dengan Teheran.

Dalam pertemuan dengan mitranya dari Iran pada Senin, Al Thani dilaporkan berterima kasih kepada Iran atas dukungannya selama blokade.

Dia juga mengatakan Qatar siap untuk memainkan "peran kunci dan efektif" dalam membangun dialog regional, menurut Kementerian Luar Negeri Iran.

Zarif memberi selamat kepada Al Thani atas berakhirnya blokade, dengan mengatakan Iran menantikan hubungan yang lebih kuat dengan Qatar dan kawasan tersebut.

Setelah pertemuan tersebut, menteri luar negeri Iran menunjukkan dalam sebuah twit bahwa dia telah bertemu dengan Utusan Khusus PBB untuk Yaman Martin Griffiths, Menteri Luar Negeri Irak Fuad Hossein dan Al Thani sementara pembicaraan Astana akan dilanjutkan dengan Rusia dan Turki pada hari Selasa.

"Wilayah kami adalah prioritas kami," tulisnya

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini