Para ahli memperkirakan, penurunan ini lebih dari sekadar teka-teki yang menarik.
Sebab, menentukan penyebab penurunan infeksi dapat membantu pihak berwenang mengendalikan virus di negara tersebut.
Dari data terbaru, hampir 11 juta kasus dan lebih dari 155.000 kematian tercatat di India.
India, seperti negara lain, menghadapi banyak infeksi dan mempertanyakan cara menekan kematian akibat virus corona.
Tetapi anehnya, tekanan di rumah sakit India juga menurun dalam beberapa pekan terakhir.
Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 Indonesia Lewati India: Jadi Alarm dan Peringatan Keras bagi Semuanya
Baca juga: Kebakaran Terjadi di Pabrik Vaksin Covid-19 di India, 5 Orang Tewas
Indikasi lebih lanjut, penyebaran virus melambat di India.
Namun, keberhasilan ini tidak dapat dikaitkan dengan vaksinasi karena India baru mulai memberikan suntikan pada Januari.
Semakin banyak orang yang mendapatkan vaksin, maka akan terlihat semakin baik untuk menekan laju penularan Covid-19.
Kendati demikian, para ahli juga khawatir tentang varian yang diidentifikasi di banyak negara yang tampaknya lebih menular.
Alhasil, membuat beberapa pengobatan dan vaksin menjadi kurang efektif.
Para ahli juga menduga ada kemungkinan lain terkait turunnya angka Covid-19 di India.
Yakni, banyak orang India terpapar berbagai penyakit sepanjang hidup mereka.
Di antaranya seperti kolera, tifus, dan tuberkulosis.
Baca juga: 5 Orang Tewas dalam Kebakaran di Serum Institute of India, Pusat Produksi Vaksin Terbesar di Dunia
Baca juga: Pengadilan di India Tetapkan Meraba-raba Tanpa Melepas Pakaian Bukanlah Penyerangan Seksual
Adapun, paparan ini dapat memicu tubuh untuk meningkatkan respons kekebalan awal yang lebih kuat terhadap virus baru.
"Jika virus Covid-19 dapat dikendalikan di hidung dan tenggorokan, sebelum mencapai paru-paru, maka tidak akan menjadi serius."
"Kekebalan bawaan bekerja pada tingkat ini, dengan mencoba mengurangi infeksi virus dan menghentikannya mencapai paru-paru," tambah Jameel, dari Universitas Ashoka.
(Tribunnews.com/Maliana)