TRIBUNNEWS.COM - Putri Latifa binti Mohammed al-Maktoum, putri penguasa Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum, mengatakan bahwa dirinya "disandera" oleh keluarganya dan selama ini merasa ketakutan akan hidupnya.
Dilansir Insider, serangkaian video pengakuan putri Latifa baru saja dirilis dan dibagikan dengan BBC Panorama.
Video direkam secara rahasia dalam waktu tujuh bulan.
Dalam video, sang putri mengaku bahwa keluarganya telah menahannya di "penjara vila" di bawah pengawasan polisi.
Latifa pertama kali mencoba melarikan diri dari Dubai pada 2018.
Ia dan temannya Tiina Jauhiainen, seorang instruktur capoeria Finlandia, melarikan diri dari perbatasan Uni Emirat Arab ke Oman.
Baca juga: Dubai akan Mulai Vaksinasi dengan Vaksin Pfizer-BioNTech Rabu Waktu Setempat
Baca juga: Emirates dan Flydubai Kembali Terbang ke Turki Sejak Pandemi Covid-19
Mereka mencoba untuk berlayar dengan perahu karet kecil ke perairan internasional.
Tetapi rencananya digagalkan ketika sekelompok komando India mengambil alih kapal dan menahannya di bawah todongan senjata.
Latifa dikirim kembali ke Dubai dan ditahan di sel isolasi.
Latifa sebelumnya mencoba meninggalkan Dubai pada tahun 2002, ketika dia berusia 18 tahun.
Saat itu ia berupaya membantu mencari saudara perempuannya yang hilang, Shamsa.
Shamsa pernah tinggal di London tetapi diculik di jalanan pada tahun 2000.