Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Menteri Negara untuk Revitalisasi Pemerintah Jepang, Taro Kono yang bertanggung jawab atas vaksinasi mengungkapkan bahwa jumlah staf medis yang dijadwalkan untuk divaksinasi diperkirakan akan bertambah lagi sebanyak satu juta orang.
"Kami memperkirakan semula ada 3,7 juta tenaga medis, tapi hari ini (Kamis-red) kami menerima laporan dari prefektur tentang jumlah orang, dan jumlahnya akan meningkat secara signifikan. Saya kira akan meningkat menjadi sekitar 1 juta orang sehingga total sekitar 4,7 juta orang," papar Menteri Taro Kono saat tampil di TBS "News 23".
Pemerintah berasumsi bahwa jumlah petugas kesehatan nasional yang dijadwalkan untuk divaksinasi setelah menyelesaikan vaksinasi dini (tahap pertama) kepada sekitar 40.000 petugas kesehatan.
Kemudian berlanjut kepada sekitar 3,7 juta orang, tetapi Menteri Kono menambahkan 1 juta lagi sehingga total tenaga kesehatan nantinya yang akan divaksinasi menjadi sekitar 4,7 juta orang.
Baca juga: Vaksinasi Pertama di Jepang 125 Orang, Menyusul di 100 Rumah Sakit Bagi 40.000 Tenaga Medis
Baca juga: PM Jepang: Kita Bisa Buat Vaksin Sendiri, Mengapa Terlambat?
"Oleh karena itu, setelah selesai melakukan vaksinasi tenaga medis, kami meninjau kembali rencana memulai vaksinasi untuk lansia mulai April, menunjukkan gagasan bahwa lansia akan mulai pada waktu yang sama, dan mengakui bahwa jadwal akan berubah nantinya," kata dia.
Jumlah lansia diperkirakan 36 juta orang yang akan divaksinasi mulai 1 April 2021 hingga Mei mendatang.
Sedangkan masyarakat umum akan dimulai sekitar Juni 2021 setelah semua lansia selesai divaksin.