News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Asal Usul Dibentuknya Kementerian Kesepian dan Isolasi Jepang, Berawal dari Tekanan Kalangan Oposisi

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tetsushi Sakamoto (70) Menteri Kesepian dan Isolasi Jepang (panah merah).

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Menteri Kesepian dan Isolasi Jepang, mendadak muncul dan mendapat sorotan banyak pihak di Jepang.

Dari berbagai sumber Tribunnews.com kalangan politisi Jepang, ternyata kementerian tersebut muncul setelah adanya tekanan dari kalangan oposisi yang mempermalukan PM Jepang Yoshihide Suga di sidang parlemen Jepang 28 Januari lalu.

"Berdasarkan data kasus bunuh diri yang meningkat tinggi di kalangan wanita muda akhir tahun lalu, oposisi Jepang mempertanyakan sekaligus menyindir PM Suga, siapa yang menangani masalah kesepian? Lalu PM Suga menjawab dan mengarah kepada Menteri Norihisa Tamura Sebagai menteri kesehatan dan kesejahteraan Jepang," papar sumber Tribunnews.com, Jumat (19/2/2021).

Tamura pun kebingungan dan merasa tak pernah diberikan tugas tanggung jawab soal "kesepian".

Agar tidak berlanjut mempermalukan PM Suga, muncullah politisi senior Partai Liberal Demokrat (LDP) yang menggerakkan politisi muda wanita LDP agar tampil ke depan.

Lalu Anggota Majelis Rendah Takako Suzuki, dari LDP, salah satu pengurus kelompok, mengatakan dalam sesi Komite Anggaran DPR 4 Februari 2021.

"Kami harus menemukan cara untuk mengurangi jumlah orang yang menderita kesepian yang tidak pernah mereka inginkan. Ada kebutuhan untuk pendekatan akar rumput."

Baca juga: Jepang Beli 200 Juta Dolar AS Vaksin dalam Pertemuan G7 Online

Baca juga: Marukawa Jadi Menteri Olimpiade Jepang, Hashimoto Mundur dari Partai LDP

Karena yang mengusulkan dari kalangan LDP, PM Suga tidak kehilangan muka lagi dan langsung membentuk Kementerian Kesepian dan Isolasi, sehingga semua menjadi win-win solution.

Mengapa disebut "Kesepian" karena angka kenaikan bunuh diri di Jepang di saat pandemi Covid-19 banyak yang kesepian hidupnya menjadi stres dan bunuh diri.

Lalu "isolasi" sebenarnya sudah sejak lama dengan istilah hikikomori yaitu menarik diri, mengurung diri, mengisolasi diri adalah istilah Jepang untuk fenomena di kalangan remaja atau dewasa muda di Jepang yang menarik diri dan mengurung diri dari kehidupan sosial.

Istilah hikikomori merujuk kepada nfenomena sosial secara umum sekaligus sebutan untuk orang-orang yang termasuk ke dalam kelompok sosial ini.

Menurut Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang, definisi hikikomori adalah orang yang menolak untuk ke luar dari rumah, dan mengisolasi diri mereka dari masyarakat dengan terus menerus berada di dalam rumah untuk satu periode yang melebihi enam bulan.

Menurut psikiater Tamaki Saitō, hikikomori adalah "Sebuah keadaan yang menjadi masalah pada usia 20-an akhir, berupa mengurung diri sendiri di dalam rumah sendiri dan tidak ikut serta di dalam masyarakat selama enam bulan atau lebih, tetapi perilaku tersebut tampaknya tidak berasal dari masalah psikologis lainnya sebagai sumber utama."

Tetsushi Sakamoto (70) Menteri Kesepian dan Isolasi Jepang (panah merah). (Foto NHK)
Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini