Sebelum muncul pernyataan resmi dari Boeing, maskapai Korsel mengatakan sedang memantau situasi dan belum memutuskan tindakan apapun.
Korean Air Lines mengatakan memiliki 12 unit pesawat jenis ini dan setengahnya disimpan.
Pihaknya akan berkonsultasi dengan pabrikan dan regulator serta akan berhenti menerbangkannya ke Jepang untuk saat ini.
Boeing mengatakan total 69 pesawat aktif beroperasi dan 59 unit disimpan, selama pandemi Covid-19.
Keputusan Boeing dilakukan setelah Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) merilis arahan darurat untuk menginspeksi pesawat agar insiden Denver tidak terjadi.
"Kami meninjau semua data keamanan yang tersedia setelah insiden kemarin," kata FAA melalui pernyataan dari administrator Steve Dickson.
Baca juga: POPULER Nasional : Kampung Miliarder Tuban Digeruduk Sales | Belanja Pesawat Tempur
Baca juga: Mesin Pesawat Boeing 777-200 yang Terbakar Rontok dan Jatuh di Pemukiman Penduduk
"Berdasarkan informasi awal, kami menyimpulkan, interval pemeriksaan harus ditingkatkan untuk bilah kipas berlubang yang unik untuk model mesin ini, yang hanya digunakan pada pesawat Boeing 777."
"Ini mungkin berarti bahwa beberapa pesawat tidak bisa digunakan."
Boeing 777-200 dan 777-300 meski lebih tua tapi hemat bahan bakar dibanding model terbaru, sehingga banyak operator menggunakan unit ini.
Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) AS mengatakan pada Minggu, pemeriksaan awal mesin menunjukkan dua bilah kipas telah retak.
Kokpit suara dan perekam data penerbangan telah dibawa ke laboratorium di Washington untuk dianalisis.
Kementerian transportasi Jepang mengatakan pada Senin pagi, penerbangan JAL dari Naha ke Tokyo harus kembali ke bandara pada 4 Desember tahun lalu karena kerusakan pada mesin kiri.
Usia pesawat itu sama dengan usia pesawat United Airlines yang mengalami insiden mesin meledak di Denver, yakni 26 tahun.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)