Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Taro Kono, menteri yang bertanggung jawab atas reformasi administrasi, dan vaksinasi anti corona di Jepang mengungkapkan ada tiga hal penting terkait virus corona.
"Pertama, kami akan mempertimbangkan mekanisme adanya asumsi bahwa akan ada surplus mendadak pada hari vaksinasi dengan vaksin yang baru datang, namun berharap vaksin yang digunakan tidak akan terbuang percuma," papar Menteri Taro Kono dalam diskusi di TV Fuji, Minggu (21/2/2021).
Hal kedua menurutnya, agar pemerintah daerah yang merupakan badan utama vaksinasi harus mengambil langkah konkrit agar vaksinasi terkoordinir dengan baik dan tak ada vaksin yang mubazir nantinya karena harga vaksin cukup mahal.
Hal ketiga ditekankan Menteri Kono mengenai mengeluarkan sertifikat vaksinasi.
Baca juga: Presiden Argentina Kecam Skandal Vaksin Covid-19 oleh Menkes, Sebut Sebagai Hal yang Tak Termaafkan
Baca juga: Hati-hati dengan Jasa Titipan, Sekelompok WNI Ditangkap Polisi Jepang karena Kedapatan Bawa Narkoba
Tampaknya adanya pengakuan negatif terhadap pergerakan yang merupakan syarat perjalanan ke luar negeri dengan melampirkan sertifikat vaksinasi.
"Beberapa orang tidak bisa divaksinasi karena adanya alergi. Jika mereka tidak bisa divaksinasi, saya rasa tidak akan menjadi internasional dalam desain sistem bahwa sesuatu tidak bisa dilakukan," kata Menteri Kono.
"Saya tidak bisa membayangkan menggunakan sertifikat vaksinasi di dalam negeri Jepang," katanya.
Sementara itu bagi WNI yang berkeinginan vaksinasi Covid-19 di Jepang dapat menghubungi Forum BBB, kelompok bisnis WNI yang berdomisili di Jepang dengan email: bbb@jepang.com subject: Vaksinasi