Beberapa negara Barat yang telah mengutuk kudeta itu mengecam tindakan kekerasan terhadap demonstran.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan Amerika Serikat "sangat prihatin".
Prancis, Singapura, Inggris, dan Jerman juga mengutuk kekerasan itu dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan kekerasan yang mematikan tidak dapat diterima.
Pernyataan Kementerian Luar Negeri hari Minggu menegaskan kembali sikap junta bahwa pengambilalihan kekuasaan itu konstitusional, Junta militer mengatakan pernyataan oleh beberapa kedutaan dan negara asing "sama dengan campur tangan dalam urusan internal Myanmar".(Reuters)