Perlu diketahui, negara ini memiliki 6.102 orang yang didiagnosis positif terinfeksi Covid-19 dengan 63 kematian, sejak munculnya kasus pertama di Djibouti pada 18 Maret 2020.
"Hari ini adalah fase baru dalam melawan Covid-19 di Djibouti, karena fasilitas COVAX, kontribusi GAVI, dan komitmen otoritas Djibouti. Kami dan semua mitra tidak sabar untuk memulai program vaksinasi kepada orang-orang yang memenuhi syarat untuk memastikan perlindungan maksimal dari populasi dan untuk mengakhiri pandemi ini serta kembali ke kehidupan normal," kata perwakilan UNICEF di Djibouti, Melva Johnson.
Sementara Perwakilan WHO di Djibouti, Dr Mondher Letaief mengatakan kedatangan vaksin ini menandai fase baru dalam respons berkelanjutan terhadap Covid-19 di negara itu.
"Semakin banyak orang yang divaksinasi, maka semakin efektif vaksin tersebut dalam memperlambat penyebaran virus menurunkan tingkat infeksi dan melindungi seluruh masyarakat. Tetapi kita harus selalu ingat bahwa vaksinasi hanya bekerja jika digabungkan dengan semua strategi kesehatan masyarakat lainnya," jelas Dr Letaief.
GAVI Senior Country Manager untuk Afghanistan dan Djibouti, Ricard Lacort menyampaikan bahwa pihaknya akan melanjutkan komitmen untuk mengirimkan vaksin kepada negara yang membutuhkan.
“Sangat menarik mengetahui bahwa vaksin COVAX telah mendarat di Djibouti. Terima kasih kepada Djibouti dan mitra yang telah bekerja tanpa lelah untuk mencapai tonggak pertama ini. Ini baru permulaan, kami akan mengirimkan vaksin kepada semua yang membutuhkan," tegas Lacort.
Melalui dukungan GAVI, WHO dan UNICEF akan bekerja sama dengan pemerintah Djibouti untuk meluncurkan kampanye vaksin nasional untuk menjangkau semua orang yang memenuhi syarat vaksinasi.