Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kementerian Tenaga Kerja dan Kesehatan Jepang mengungkapkan delapan orang yang divaksinasi virus corona antara tanggal 9 hingga 10 Maret 2021 telah dilaporkan mengalami reaksi efek samping alergi baru yang disebut "anafilaksis."
"Delapan kasus baru anafilaksis dilaporkan oleh pria dan wanita berusia 20-an hingga 50-an tahun," ungkap sumber Tribunnews.com, Kamis (11/3/2021).
Menurut laporan dari institusi medis, delapan orang divaksinasi dengan vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer, sebuah perusahaan farmasi besar Amerika, dari tanggal 9 hingga 10 Maret.
Setelah itu mereka mengalami gejala seperti mual, pusing, dan sakit kepala.
Baca juga: Berkunjung ke Jepang, Menperin Mendapatkan Tambahan Investasi Rp 11,2 Triliun dari Mitsubishi
Baca juga: Jawab Kritik BPOM soal Vaksin Nusantara Belum Diuji ke Hewan, Begini Kata Terawan
Kedelapan orang tersebut memiliki alergi terhadap makanan dan obat-obatan, atau penyakit yang mendasari seperti asma dan diabetes.
Kelompok ahli dari Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang memutuskan untuk menyelidiki segera hubungan kausal dengan vaksinasi.
Dari 148.950 petugas kesehatan yang divaksinasi di dalam negeri pada pukul 5 sore pada tanggal 10 Maret 2021, tercatat berjumlah menjadi 25 orang dilaporkan mengalami anafilaksis, atau sekitar 1 dari 6.000 orang.
Dua anggota kelompok ahli Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan, yang mengevaluasi keamanan vaksin virus corona, mengomentari kejadian ini.
"Kami akan memeriksa rincian orang-orang yang dilaporkan sejauh ini, termasuk apakah mereka termasuk dalam anafilaksis, dan membandingkannya dengan keadaan di luar negeri. Saya juga ingin melakukannya segera," kata Profesor Tomohiro Morio dari Universitas Tokyo Medical dan Dental yang menjabat sebagai ketua kelompok ahli.
"Setiap orang memiliki riwayat penyakit yang berhubungan dengan alergi, dan penting untuk menyimak riwayatnya dengan cermat. Hal-hal apa yang harus diperhatikan dalam deklarasi pra-inokulasi? Kami juga ingin pertimbangkan untuk memberikan informasi yang sesuai kepada masyarakat umum," ujar Direktur Pusat Medis Anak Saitama Okaaki.
"Dengan vaksinasi yang telah dilakukan kepada sekitar 150.000 orang saat ini, tampaknya yang punya alergi harus berhati-hati sebelum melakukan vaksinasi, periksakan dulu, konsultasi dulu dengan dokter yang bersangkutan," tambah sumber itu.
Sementara itu bagi WNI yang berkeinginan vaksinasi Covid-19 di Jepang dapat menghubungi Forum BBB, kelompok bisnis WNI yang berdomisili di Jepang dengan email: bbb@jepang.com subject: Vaksinasi