News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kekayaannya Kalahkan Jeff Bezos dan Elon Musk, Siapa Miliarder India Gautam Adani? 

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi miliarder

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana 

TRIBUNNEWS.COM, MUMBAI - Semua orang pasti tahu jika orang terkaya saat ini dipimpin oleh Jeff Bezos dan Elon Musk. 

Namun, siapa sangka meski kedua konglomerat itu memimpin daftar orang terkaya di dunia tapi keduanya disalip oleh miliarder asal India, Gautam Adani. 

Bayangkan, pebisnis asal India ini memperoleh lonjakan kekayaan yang signifikan selama pandemi Covid-19.

Pada saat pebisnis merasakan dampaj finansial yang cukup parah, lain halnya yang dialami Gautam Adani. 

Pundi-pundi kekayaannya melebihi Elon Musk dan Jeff Bezos yanf memimpin daftar orang terkaya versi Forbes. Total Kekayaan Adani tercatat naik 33,8 miliar dollar Amerika atau setara Rp 473,2 triliun dari tahun lalu.

Pertumbuhan kekayaan Adani disinyalir berasal dari penguatan harga saham yang ia miliki dari semua perusahaan yang ia kelola selama pandemi. Lonjakan saham itu mulai dari emiten pelabuhan, bandara, perusahaan digital hingga pembangkit listrik, seperti laporan yang ditulis laman DNA India, Minggu (14/3/2021). 

Baca juga: Warren Buffett Masuk Jajaran Orang Terkaya di Dunia, Kekayaannya Tembus ke Angka Rp 1.436 Triliun

Diketahui, Adani memang dikenal sebagai pebisnis India yang hobi memperluas kekayaannya di sektor energi dan infrastruktur. Adani mengakuisisi berbagai perusahaan pelabuhan, tambang batu bara, bandara, dan diketahui sedang mengembangkan pusat big data di India. 

Tak hanya itu, Adani terkenal gigih dan skeptis untuk menggarap sebuah proyek yang sarat kontroversi. Adani berani melanjutkan dan mendanai proyek batu bara Carmichael yang kontroversial di Australia.

Bila ditelusuri, faktor penambahan kekayaan bersih Adani terbanyak berasal dari bisnis teknologi. Melalui Adani Enterprises Ltd., Adani berhasil mendirikan sebuah pusat data pertama di negaranya. 

Ya, berkat keuletan Adani, India akhirnya memiliki pusta data berkapasitas 1 gigawatt pada Januari lalu. Berkat pengembangan big data itu, Adani Enterprises tumbuh sekitar 87 Persen.

Tak hanya fokus menggarap bisnis teknologi, Adani juga menunjukkan kepiawaiannya dalam mengelola bisnis di sektor energi. 

Adani melebarkan sayap bisnisnya melalui Adani Total Gas Ltd., Adani Transmission Ltd., Adani Power Ltd., Adani Energy Ltd., dan Adani Ports and Special Economic Zone Ltd.

Melalui sektor energi ini Adani Total Gas Ltd. mengalami pertumbuhan hampir 97 Persen tahun ini, diikuti Adani Transmission Ltd. naik 77 Persen., Adani Power Ltd. dan Adani Ports and Special Economic Zone Ltd tumbuh lebih dari 50 Persen tahun ini. 

Selain itu Adani Green Energy Ltd. juga mengalami kenaikan laba sebesar 10 Persen. Dari sektor energi tersebut, total pertumbuhan bisnis-bisnis Adani itu mencapai lebih dari 321%.

Lantas, siapa sebenarnya Adani? 

Adani menjalani hidup yang sederhana sejak kanak-kanak. Bahkan Adani tidak menyelesaikan kulihanya yang membuatnya tidak memiliki gelar sarjana 

Langkah Adani juga cenderung ekstrem, karena menolak mengembangkan toko tekstil ayahnya dan lebih memilih untuk mendirikan perusahaan ekspor komoditas pada tahun 1988. 

Usaha kerasnya disertai tekad yang kuat Adani akhirnya membuahkan hasil. Keberhasilan Adani disorot dunia karena pada Juli 2019 lalu ia berhasil menguasai tambang batu bara kontroversial di Australia. 

Keberhasilan itu merupakan penantian selama sembilan tahun lamanya menunggu persetujuan kerja sama di tambang batu bara Australia. 

Tahun lalu saja, Adani juga membuat kemajuan besar dengan mengakuisisi 74 Persen saham bandara tersibuk kedua di India, yaitu Bandara Internasional Mumbai.

Orang terkaya ke-26 di dunia ini seolah menjadi pembawa pesan penting, betapa besarnya pengaruh industri teknologi dalam suatu negara. 

Melalui industri ini, lini bisnis Adani memiliki pertumbuhan tertinggi dan bernilai investasi besar dibanding bisnis do sektor lain yang mengalami defisit luar biasa saat krisis akibat pandemi global Covid-19. 

Untuk menjaga kenaikan laba bisnisnya, Adani juga menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan besar di dunia. Adani turut bekerja sama dengan pendiri Google, Amazon, Tesla, dan Reliance serta konglomerat berbasis minyak dan energi. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini