Tetapi mengkritik serangkaian tanggapan sebagai "di balik layar", seperti menunda keputusan untuk menghentikan tindakan dukungan pariwisata "Go To Travel".
Baca juga: Maskapai Asing Menuju Jepang Hanya Boleh Bawa 100 Penumpang dalam Sekali Penerbangan
Baca juga: 2 Bos Perusahaan Besar Jepang Bersaksi di Sidang Parlemen Terkait Jamuan Makan Malam
Sambil meminta orang untuk menahan diri dari makan dengan banyak orang, dia juga meminta maaf untuk "makan malam steak" dengan Toshihiro Nikai, sekretaris jenderal Partai Demokrat Liberal.
Baru-baru ini, peringkat dukungan telah berhenti menurun, tetap di angka 30 persen, yang mencerminkan ketenangan situasi infeksi virus corona.
Namun munculnya dan semakin menyebarnya mutan virus corona, rebound corona sudah mulai terlihat saat ini. Suasana infeksi masih memprihatinkan terutama di kota besar seperti Tokyo Osaka Kobe.
Namun masih sulit untuk mengatakan bahwa itu ke luar dari keterpurukan.
Menurut orang-orang yang mengetahui masalah ini, perdana menteri "selalu peduli" tentang perubahan mingguan dalam peringkat persetujuan kabinet.
Untuk menerobos situasi tersebut, Perdana Menteri akan mengadakan pertemuan rutin dengan para menteri petahana di asrama parlemen di Akasaka, Tokyo.
Hachiro Okonogi, Ketua Komisi Keamanan Publik Nasional; Taro Kono, Menteri Reformasi Regulasi; Shinjiro Koizumi, Menteri Lingkungan Hidup; dan anggota Diet dari Prefektur Kanagawa, yang dipercaya oleh Perdana Menteri secara khusus, adalah wajah-wajah yang dipanggil masuk ke dalam Tim Kanagawa.
Perdana Menteri menunju Kono untuk bertanggung jawab atas vaksin dan Koizumi yang bertanggung jawab atas perubahan iklim.
Jelas bahwa kedua orang tersebut, yang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi, akan menjadi kekuatan pendorong di balik kebijakan tersebut.
Dan bahwa mereka menjadi harapan PM Suga untuk meningkatkan kembali peringkat dukungan masyarakat kepadanya.
Penularan virus corona tidak optimistis, bahkan jumlah penderita baru di wilayah metropolitan menunjukkan tanda-tanda "rebound".
Vaksinasi baru saja dimulai dengan para profesional medis. Perluasan target ke masyarakat umum masih belum pasti.
Masalah hiburan Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi baru ditemukan tidak hanya oleh perusahaan penyiaran "Tohokushinsha" yang melibatkan putra tertua perdana menteri, Seigo Suga, tetapi juga skandal makan malam dengan bos NTT.
Baca juga: Langka, Pemerintah Jepang akan Terlibat Dalam Diagnosis Prenatal
Baca juga: Kemnaker Jepang akan Perketat Pengawasan Pemagangan Tenaga Kerja Asing
Keadaan seperti kebakaran jenggot terjadi terutama di kalangan LDP pemerintahan Jepang.