News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ayah-Anak di Korea Utara Mencoba Kabur dari Negaranya karena Kelaparan, tapi Gagal karena Ketahuan

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dalam foto yang diambil pada 29 Oktober 2020 ini, seorang petugas keamanan publik menggunakan bendera merah untuk menghentikan taksi untuk disinfeksi sebagai bagian dari tindakan pencegahan terhadap virus corona COVID-19, di pintu masuk ke Wonsan, Provinsi Kangwon, Korea Utara. Seorang pria dan putrinya di wilayah Hoeryong, Provinsi Hamgyong Utara membelot dari Korea Utara karena kelaparan.

Namun putrinya ditangkap oleh patroli perbatasan saat melewati sebuah gua, menuju lokasi sang ayah.

Penjaga perbatasan dilaporkan, merasa curiga karena mendapati seorang gadis berpakaian lusuh masuk ke dalam gua sendirian di malam hari.

Gadis itu ketakutan saat ditanya petugas, hingga akhirnya membocorkan rencana pembelotan bersama sang ayah.

"Penjaga perbatasan menyerahkan gadis itu kepada pihak Kementerian Keamanan Negara."

"Kemudian pria yang sedang menunggu putrinya, akhirnya ditangkap dan dibawa pergi petugas," ujar sumber Daily NK.

Selama penyelidikan, pria itu dilaporkan mengaku terpaksa membelot karena sudah putus asa.

"Saya berusaha membelot dengan putri saya meskipun ada risiko kematian karena kami kelaparan dan tidak ada cara lain untuk bertahan hidup," kata sumber, merujuk pada pria itu.

Liputan Vice News tentang gerakan para pembelot Korea Utara yang ada di Korea Selatan pada 18 Maret 2015. (VICE News)

Baca juga: Media Korea Utara Sebut Member BTS dan Blackpink Diperlakukan Seperti Budak, Hanya Boleh Tidur 2 Jam

Baca juga: 4 Warga Korea Utara Ditembak di Depan Umum karena Sebarkan Film Korsel, Kim Jong Un Minta Eksekusi

Menurut sumber tersebut, pria itu diinterogasi petugas keamanan di Namyang dan dikirim ke cabang MSS di Onsong pada 8 Maret.

Penduduk setempat melihat pria itu terlihat tidak berdaya, tubuhnya lemah hingga tidak bisa berdiri tegak dan gigi depannya patah.

Sumber itu menambahkan bahwa: "Seorang pejabat MSS mengatakan pria itu tidak akan selamat karena dia melakukan upaya pembelotan sementara tindakan pencegahan penyakit Covid-19 sudah dilakukan."

Daily NK melaporkan, meskipun MSS membebaskan gadis itu setelah tiga hari, dia saat ini kelaparan di rumah kosong karena tidak ada yang menjaganya.

"Karena ayahnya ditangkap karena berusaha membelot, saya ragu dia akan dikirim ke panti asuhan," kata sumber itu.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini