News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

5 Fakta Terusan Suez, Jalur Pelayaran yang Lumpuh Total Akibat Tersangkutnya Kapal Kontainer

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar satelit selebaran ini milik Cnes 2021 yang dirilis pada 25 Maret 2021 oleh Airbus DS menunjukkan kapal kontainer MV 'Ever Given' (Evergreen) milik Taiwan, dengan panjang 400 meter (1.300 kaki) dan lebar 59 meter. kapal, bersandar ke samping dan menghalangi semua lalu lintas di seberang jalur air Terusan Suez Mesir. Pemilik kapal kontainer raksasa yang memblokir Terusan Suez mengatakan mereka menghadapi kesulitan ekstrim untuk mengapungkannya kembali karena Mesir untuk sementara menutup salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia.

Pada abad ke-15, bangsa Eropa membayangkan sebuah jalur pelayaran yang memungkinkan kapal-kapal dagang berlayar dari Laut Tengah ke Samudera Hindia lewat Laut Merah.

Sebab, hingga saat itu semua kapal dagang dari Laut Tengah harus mengitari Tanjung Harapan di Afrika Selatan.

Padahal, secara otomatis jalur itu membuat durasi perjalanan menjadi lebih panjang.

Gambar handout satelit yang dirilis oleh Planet Labs Inc pada 24 Maret 2021, menunjukkan MV 'Ever Given' (Evergreen) milik Taiwan, kapal kontainer dengan panjang 400 meter (1.300 kaki) dan lebar 59 meter, bersarang ke samping dan menghalangi semua lalu lintas di seberang jalur air Terusan Suez Mesir. Sebuah kapal kontainer raksasa kandas di Terusan Suez setelah embusan angin bertiup dari jalurnya, kata operator kapal itu pada 24 Maret 2021, membuat lalu lintas laut terhenti di sepanjang salah satu rute perdagangan tersibuk di dunia. (Planet Labs / AFP)

Setelah menaklukkan Mesir pada 1798, Napoleon Bonaparte mengirim tim surveyor dan secara pribadi untuk menyelidiki Tanah Genting Suez, kemudian membangun kanal dari Laut Merah ke Laut Tengah.

Perancis kemudian membuat studi lanjutan terkait pembangunan kanal ini.

Pada 1854, Ferdinand de Lesseps, mantan konsul Perancis di Kairo, membuat kesepakatan dengan gubernur Ottoman di Mesir untuk membangun sebuah kanal.

Baca juga: POPULER Internasional: Fakta-fakta Konferensi Pers Joe Biden | Lalu Lintas Terusan Suez Terhenti

3. Inggris sempat menentang pembangunan

Perencanaan pembangunan Terusan Suez dimulai pada 1854 ketika Ferdinand de Lesseps, seorang diplomat Perancis dan arsitek berbicara tentang kesepakatan dengan raja muda Mesir untuk menciptakan kanal ini.

Karena kanal yang diusulkan Lesseps mendapat dukungan dari Kaisar Prancis Napoleon III, banyak negarawan Inggris menganggap pembangunannya sebagai skema politik yang dirancang untuk merusak dominasi pelayaran global mereka.

Lesseps kemudian terlibat dalam perang secara publik dengan Perdana Menteri Inggris Lord Palmerston.

Ia bahkan menantang insinyur kereta api Robert Stephenson untuk berduel setelah mengutuk proyek terusan Suez di Parlemen.

2011 Terusan Suez Mesir Raup Laba US $ 5220000000 ()

Kerajaan Inggris terus mengkritik kanal tersebut selama pembangunannya.

Tetapi kemudian membeli 44 persen saham di jalur air tersebut setelah pemerintah Mesir yang kekurangan dana melelang sahamnya pada tahun 1875.

Alhasil, Inggris menjadi pemegang saham terbesar di Perusahaan Terusan Suez.

Setahun kemudian, terusan ini menjalani beberapa perbaikan dan menjadikan satu pelayaran paling sibuk di dunia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini