"Baunya sangat buruk. Bagiku yang mengejutkan adalah warna jingganya, jauh, jauh lebih dalam dari yang diperkirakan," katanya.
Dilansir Atlas Obscura, erupsi Gunung Fagradalsfjall di Semenanjung Reykjanes Islandia ini tidak menimbulkan bahaya.
Sehingga turis maupun warga sekitar berani melihat secara dekat gunung tersebut.
Selain pengunjung, para pilot drone berlomba-lomba menerbangkan kameranya untuk menangkap momen langka erupsi gunung ini.
Menurut Badan Meteorologi Islandia, celah letusan atau lubang keluarnya lava memiliki panjang sekitar 500-700 meter.
Para ahli mengatakan aktivitas di lokasi itu "agak menurun" dalam beberapa hari terakhir namun lava masih menimbulkan "bahaya lokal".
"Polusi gas diperkirakan tidak menyebabkan banyak ketidaknyamanan bagi orang-orang kecuali dekat dengan sumber letusan," kata Badan Meteorologi.
Baca juga: Kebijakan Baru Islandia, Turis yang Pernah Terpapar Covid-19 Tak Perlu Menjalani Karantina
Ada kekhawatiran awan abu akan mengganggu Bandara Internasional Keflavik.
Walaupun tidak ada bangunan yang berada dalam bahaya langsung dan tidak diperlukan evakuasi.
Islandia tidak asing dengan letusan gunung berapi yang spektakuler.
Pada 2010 silam, letusan eksplosif Gunung Eyjafjallajökull menarik perhatian dunia.
Awan abu dari gunung berapi Eyjafjallajokull menyetop lebih dari 100.000 penerbangan di seluruh dunia.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)