Baca juga: Media Jepang Beritakan Insiden Bom Bunuh Diri di Makassar, Tak Ada Korban Warga Negeri Sakura
2. Kapal Jepang Kandas di Terusan Suez
Nasib ekspor global senilai ratusan miliar dolar Amerika Serikat (AS) 'terancam terhambat' pada pekan lalu setelah kapal kontainer milik Jepang namun berbendera Panama, Ever Given kandas di Terusan Suez.
Semua upaya yang dikerahkan untuk mengeluarkan kapal tersebut dari terusan itu pun terbukti sia-sia.
Lloyd's List menyebut bahwa kapal yang menyimpan barang senilai 400 juta dolar AS setiap jamnya itu kini masih terperangkap di kanal tersebut.
Hal ini akhirnya membuat China 'secara dramatis' mengalihkan dan meningkatkan pengiriman barangnya ke Eropa menggunakan moda transportasi lain, yakni memanfaatkan infrastruktur kereta api di Rusia dan Asia Tengah.
Penggunaan transportasi kereta barang memang tengah 'berlipat ganda' dalam dua bulan pertama di tahun ini, setelah melihat lonjakan permintaan yang sama dengan yang terjadi pada 2019 dan 2020.
Seperti yang dilaporkan The Financial Times, mengutip data resmi yang dikutip oleh media China.
Baca juga: 5 Fakta Terusan Suez, Jalur Pelayaran yang Lumpuh Total Akibat Tersangkutnya Kapal Kontainer
Baca juga: FOTO - Lalu Lintas Terusan Suez Terhenti, Kapal Kontainer Ever Given Terjebak seperti Paus Terdampar
3. Penelitian di Jepang Terkait Vaksin Corona
Sebuah survei yang dilakukan oleh kelompok riset nasional Jepang menemukan bahwa vaksin virus corona menunjukkan lebih banyak gejala seperti malaise dan sakit kepala setelah dilakukan vaksinasi kedua daripada vaksinasi pertama.
Maka masyarakat disarankan untuk istirahat atau mengambil cuti setelah vaksinasi kedua.
Sebuah kelompok penelitian dari Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan, telah melaporkan gejala pasca inokulasi untuk sekitar 19.000 petugas kesehatan yang menerima vaksinasi Pfizer pertama dan sekitar 3.900 orang yang menerima vaksinasi kedua.
"Sebagian besar gejala lebih umum setelah dilakukan vaksinasi kedua, dan 23 persen orang dengan "malaise" dikonfirmasi setelah vaksinasi pertama, dibandingkan dengan 67 persen setelah vaksinasi kedua," ungkap sumber Tribunnews.com, Sabtu (27/3/2021).