2. AS Akan Hentikan Perdagangan Diplomatik dengan Myanmar hingga Kudeta Dicabut
Amerika Serikat mengumumkan penangguhan perdagangan diplomatik dengan Myanmar pada Senin (29/3/2021).
Penangguhan keterlibatan antar pemerintah di bawah Perjanjian Kerangka Kerja Perdagangan dan Investasi (TIFA) 2013 itu akan kembali jika kudeta dicabut dan pemerintah sipil kembali.
Dilansir CNN, perjanjian itu mengatur bahwa AS bekerja sama dengan Myanmar dalam perdagangan dan investasi.
Keputusan ini menyusul kekerasan aparat terhadap demonstran hingga ratusan nyawa jatuh dalam sehari.
Lebih dari 100 warga sipil, termasuk anak-anak terbunuh karena memprotes kudeta militer pada Sabtu lalu.
Presiden Joe Biden menyebut kekerasan itu "mengerikan" dan "benar-benar keterlaluan".
Baca juga: Lebih dari 500 Warga Myanmar Dilaporkan Tewas Sejak Junta Militer Berkuasa
Baca juga: Kisah Pilu Sejumlah Bocah Menangisi Temannya yang Ditembak Mati Aparat Myanmar saat Bermain
3. Pemilik Kapal Kontainer Jepang yang Buat Macet Terusan Suez Belum Terima Aduan Klaim Kompensasi
Pemilik kapal kontainer raksasa yang memblokir lalu lintas Terusan Suez, Shoei Kisen, belum menerima aduan klaim atau tuntutan hukum untuk meminta kompensasi atas kerugian dari penyumbatan tersebut.
Mengutip Reuters, pejabat perusahaan memberikan informasi ini pada Selasa (30/3/2021).
"Tidak ada klaim atau tuntutan hukum terhadap perusahaan kami terkait dengan insiden tersebut," kata Wakil Manajer di Departemen Manajemen Srmada Shoei Kisen, Yumi Shinohara, kepada Reuters melalui telepon.
"Kami masih menyelidiki penyebab kejadian dan biaya termasuk pembayaran asuransi dan potensi ganti rugi atas kerusakan," ujarnya tanpa merinci lebih lanjut.
Pengiriman menggunakan kapal kontainer mulai bergerak lagi pada Senin malam (29/3/2021) di Terusan Suez, Mesir, setelah kapal tunda mengapungkan kembali Ever Given Shoei Kisen sepanjang 400 meter yang menyebabkan penumpukan besar kapal di sekitar jalur air.