News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dapat Amnesti Tahun Baru, Junta Militer Myanmar Bebaskan 23.184 Tahanan  

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto yang diambil dan diterima dari sumber anonim melalui Facebook pada 29 Maret 2021 ini menunjukkan pengunjuk rasa ikut serta dalam demonstrasi menentang kudeta militer di Monywa, wilayah Sagaing.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, YANGON - Junta militer Myanmar membebaskan 23.184 tahanan dari penjara di seluruh negeri, Sabtu (17/4/2021) karena memperoleh amnesti Tahun Baru.

Hal itu disampaikan juru bicara Departemen Lemabaga Permasyarakatan Myanmar, seperti dilansir Reuters, Minggu (18/4/2021).

Meskipun demikian, hanya sedikit  aktivis pro-demokrasi yang ditangkap sejak kudeta termasuk di antara mereka yang dibebaskan.

Sabtu adalah hari pertama Tahun Baru tradisional di Myanmar dan hari terakhir liburan lima hari yang biasanya ditandai dengan kunjungan ke kuil-kuil Buddha dan festival air  dan berpesta di jalanan.

Baca juga: Amnesti Internasional Sambut Baik Keinginan Jokowi Revisi Pasal Karet dalam UU ITE

Suu Kyi adalah di antara 3.141 orang yang ditangkap sehubungan dengan kudeta, menurut data Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP).

"Para tahanan (dibebaskan) ini sebagian besar yang ditangkap  sebelum 1 Februari, tetapi ada juga beberapa yang dipenjara setelah itu," kata juru bicara Departemen Penjara Kyaw Tun Oo melalui telepon.

Dia mengatakan dirinya tidak memiliki rincian pelanggaran yang mengakibatkan merejka harus dipenjara.

Di antara mereka yang dibebaskan adalah 137 orang asing, yang akan dideportasi, demikian laporan televisi pemerintahan junta militer Myanmar. Sayangnya tidak ada data detail dan rincian asal negara 137 orang asing yang turut dibebaskan tersebut.

AAPP mengatakan militer terus menangkap dan menahan 832 orang sehubungan dengan aksi protes anti pemerintah militer yang mengkudeta pemerintahan yang sah dibawah kepemimpinan Aung San Suu Kyi.

Di antara mereka adalah lebih dari 200 orang, termasuk beberapa aktor, penyanyi dan selebriti dunia maya (selebgram), yang telah berbicara lantang menentang kudeta. Mereka ditahan atas tuduhan mendorong perbedaan pendapat di angkatan bersenjata, yang dapat diancam hukuman penjara tiga tahun.

Baca juga: Pemimpin Junta Militer Myanmar Akan Hadiri KTT ASEAN di Jakarta Pada 24 April

Media pemerintah junta militer mengumumkan nama-nama dari 40 orang yang ditahan lainnya, 20 di antaranya dokter, pada hari Sabtu kemarin.

Situs berita Irrawaddy mengatakan sutradara film Christina Kyi dan suaminya, aktor Zenn Kyi, telah ditahan di bandara Yangon ketika mereka mencoba untuk pergi dalam penerbangan ke Bangkok, meskipun kemudian mengatakan mereka telah dibebaskan. (Reuters)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini