Selain itu, masyarakat yang sudah divaksin merasa lebih percaya diri seakan tidak bisa terkena Covid-19.
"Mereka mengabaikan protokol kesehatan karena merasa sudah vaksin dan kepercayaan dirinya tinggi," ujarnya.
Lebih lanjut, Herry pun membandingkan dengan mobilitas masyarakat saat menjalani ibadah puasa di tahun ini dengan tahun kemarin (2020).
Menurutnya, situasi bulan Ramadan pada tahun 2020 masih terkendali dan sepi bahkan mencekam.
Herry mengatakan, kala itu masyarakat benar-benar taat protokol kesehatan karena merasa masih takut dengan Covid-19.
Baca juga: Ahli Ungkap 5 Faktor Kasus Corona India Melonjak 30 Kali Lipat, Termasuk Percaya Diri Sudah Vaksin
Berbeda dengan tahun ini, ia tidak menemukan situasi yang sepi dan mencekam setelah pulang kantor seperti tahun lalu.
Untuk itu, ia mengingatkan agar masyarakat harus tetap mengikuti protokol kesehatan, meski telah menerima vaksin.
"Ini yang memang benar-benar jadi perhatian, kita sama sekali ngga boleh jumawa."
"Seperti yang terjadi di India, jangan sampai terjadi di Indonesia," tegasnya.
5 Penyebab India Mengalami 'Tsunami' Covid-19
Seperti diketahui, mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Adhitama ikut buka suara mengenai lonjakan kasus Covid-19 yang tengah menimpa India.
Sebelum mengalami lonjakan yang disebut 'tsunami' Covid-19, Tjandra membenarkan kasus Covid-19 di India sempat melandai.
Dari biasanya 97.000 kasus perhari, turun sekira 9.000 kasus perhari pada Januari 2021 lalu.
Baca juga: Kondisi Terkini Covid-19 di India, Dianggap Seperti Serangan Monster hingga Krematorium Kewalahan
"Sebelumnya sudah turun 10 kali lipat dari 97 ribuan kasus menjadi 9 ribuan kasus pada awal 2021, tanpa vaksin," kata Tjandra, dalam tayangan Youtube Kompas TV, Senin (26/4/2021).