Di saat Covid-19 menyerang kota dan fasilitas kesehatan, Modi tidak mendatangi daerah pemilihannya itu.
Antara Februari hingga April lalu, anggota parlemen melakukan 17 perjalanan ke negara bagian pemilih di Benggala Barat untuk berkampanye.
PM Modi dalam kunjungannya ke Varanasi mengatakan kota itu punya 'ikatan khusus' dengan Sungai Gangga.
Seorang pemilik restoran di kota tersebut menggambarkan kunjungan Modi di Varanasi untuk membahas Covid-19 pada 17 April lalu sebagai 'lelucon'.
"Perdana menteri dan menteri utama bersembunyi, meninggalkan Varanasi dan rakyatnya pada nasib mereka sendiri," kata pemilik restoran, dikutip dari BBC.
"Para pemimpin BJP lokal juga bersembunyi. Mereka telah mematikan telepon mereka. Ini adalah waktu orang-orang membutuhkan mereka untuk membantu dengan tempat tidur rumah sakit atau tabung oksigen, tetapi ini benar-benar anarki di sini. Orang-orang sangat marah."
Baca juga: Angka Riil Kasus Covid-19 di India Disebut 10 Kali Lebih Tinggi, 3-5 Mei Dapat Memuncak
Baca juga: Sebaran Covid-19 di India Menggila, Perdana Menteri Modi Dikecam Longgarkan Pembatasan Kegiatan
Bahkan politisi Kongres, Gaurav Kapoor, mengatakan, gelombang dua pandemi merupakan kesalahan perdana menteri.
"Kesalahan atas setiap kematian dalam satu setengah bulan terakhir di Varanasi, dan di India, terletak di depan pintunya," kata Kapoor.
Menurut Worldometers pada Senin (3/5/2021) lalu, India mencatat 355.828 kasus harian baru dan 3.438 kematian.
Sebelumnya pada Minggu (2/5/2021), ada 370.059 kasus baru dan 3.422 kematian.
Jumlah infeksi Covid-19 di India duduk di posisi kedua setelah AS, dengan total 20.282.833.
Sementara itu, angka korban meninggal mencapai 222.408.
Berita terkait Virus Corona
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)