Menanggapi panggilan tersebut, Rega dan rekannya Andrea Varriale, yang tidak berseragam, bertemu dua orang Amerika itu.
Tidak jelas mengapa dua petugas berpakaian preman tidak langsung menangkap keduanya di tempat pertemuan.
Elder dan Natale-Hjorth di persidangan mengatakan mereka percaya kedua orang itu preman karena mereka tidak mengidentifikasi diri mereka sebagai petugas.
Kedua orang Amerika itu selanjutnya terlibat perdebatan, lalu mereka bertindak membela diri setelah para petugas dilaporkan menyerang mereka terlebih dahulu.
Varriale, yang mengalami cedera di punggungnya selama pertengkaran 2019, mengaku ia dan Rega mengidentifikasi diri mereka sebagai penegak hukum dalam bahasa Italia.
Menyusul insiden fatal tersebut, Varriale ditempatkan dalam masa percobaan setelah diputuskan dia berbohong tentang senjata dinasnya.
Ia pun tidak menyampaikan penjelasan mengapa mereka tidak mengirimkan lokasi mereka ke atasan atau kantor, dan juga mengapa tidak meminta bantuan.(Tribunnews.com/Sputniknews/xna)