Ia terpaksa mengirim siaran pers melalui email.
Trump mengatakan kepada Fox News April lalu bahwa dia tidak merindukan Twitter.
Menurutnya, Twitter sangat membosankan dan beranggapan siaran pers lebih elegan.
Setelah pemberontakan Capitol, Trump juga dibanned dari Facebook, Instagram, dan YouTube.
Dewan Pengawas Facebook pada hari Rabu (5/5/2021) menguatkan keputusan platform untuk menangguhkan Trump.
Tetapi dewan mempermasalahkan penangguhan "tanpa batas" Facebook.
Dewan meminta Facebook untuk mengevaluasi kembali dan memutuskan dalam enam bulan apakah akan memulihkan, menangguhkan sementara, atau memblokir Trump secara permanen.
Berencana Membuat Platform Media Sosial Sendiri
Maret lalu, Donald Trump dikabarkan berencana meluncurkan platform media sosial-nya sendiri.
Sebelumnya diketahui Trump sangat aktif di media sosial Twitter.
Namun sejak kerusuhan di Capitol, Twitter memblokir akunnya sehingga dia tidak bisa menulis cuitan lagi.
Trump lebih banyak diam setelah pindah ke Resor Mar-a-Lago di Florida, lengser, dan kehilangan akun media sosial.
Baca juga: Resor Mewah Milik Trump, Mar-a-Lago, Ditutup karena Beberapa Staf Positif Covid-19
Baca juga: Trump Desak Warga Amerika Dapatkan Vaksinasi Covid-19: Saya akan Merekomendasikannya
Penasihat dan juru bicara kampanya Trump pada 2020, Jason Miller mengatakan kepada Fox News bahwa Trump akan kembali bermedia sosial.
"Trump akan kembali ke media sosial mungkin sekitar dua atau tiga bulan lagi," kata Miller, dikutip dari CNN pada 21 Maret 2021.