Seperti dikutip dari Aljazeera, jurnal kesehatan itu mengimbau Pemerintah India untuk mengadopsi strategi ganda untuk melawan epidemi dengan mempercepat vaksinasi nasional dan mengurangi penularan virus mematikan.
“Keberhasilan upaya itu akan bergantung pada pemerintah yang mengakui kesalahannya, memberikan kepemimpinan yang bertanggung jawab dan transparansi, dan menerapkan respons kesehatan masyarakat yang berlandaskan sains,” katanya.
Transparansi Lebih
Lancet juga menyebutkan, upaya Modi untuk menahan kritik "tidak bisa dimaafkan".
Kadang-kadang, pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi tampak lebih berniat menghapus kritik di Twitter daripada mencoba mengendalikan pandemic, sebutnya.
India sangat terpukul keras oleh gelombang Covid-19 kedua dengan kasus dan kematian mencapai rekor tertinggi setiap hari.
Baca juga: 1 dari 2 Orang yang Dites di India Barat Terkena Covid-19, Tingkat Kepositifan Tembus 50 Persen
Dengan kekurangan oksigen dan tempat tidur di banyak rumah sakit, serta kamar mayat dan krematorium yang melimpah, para ahli mengatakan jumlah sebenarnya untuk kasus Covid-19 dan kematian bisa jauh lebih tinggi di negara ini.
Pada hari Sabtu, Kepala peneliti Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa varian B.1.617 dari COVID-19, yang pertama kali terdeteksi di India Oktober lalu, jelas merupakan faktor penyebab bencana yang terjadi di negara terpadat kedua di dunia itu. .
“Sudah banyak akselerator yang dimasukkan ke dalam ini,” kata Soumya Swaminathan, 62, menambahkan bahwa varian baru mungkin tidak kebal dari vaksin.
Banyak negara bagian India telah memberlakukan penguncian ketat selama sebulan terakhir, dengan ibu kota New Delhi memperpanjangnya pada hari Minggu, untuk membendung lonjakan infeksi.
Sementara negara bagian yang lain telah mengumumkan pembatasan pergerakan publik dan menutup bioskop, restoran, pub, dan pusat perbelanjaan.
Baca juga: Update Corona Global 8 Mei 2021: Infeksi Covid-19 di India 21,8 Juta dan Kasus Aktif 3,7 Juta
Modi mendapat tekanan untuk mengumumkan penguncian nasional serupa dengan yang diberlakukan selama gelombang pertama tahun lalu.
Dukungan telah mengalir dari seluruh dunia dalam bentuk tabung oksigen dan konsentrator, ventilator, dan peralatan medis lainnya untuk rumah sakit yang kewalahan. (Tribunnews.com/Aljazeera/Hasanah Samhudi)