TRIBUNNEWS.COM - Hamas mengatakan pihaknya menembakkan lebih dari 100 roket ke kota Tel Aviv di Israel setelah serangan udara Israel menghancurkan blok menara 13 lantai di Jalur Gaza yang terkepung, pada Selasa (11/5/2021).
Melansir Al Jazeera, tidak ada laporan adanya korban jiwa di antara warga.
Para penghuni dikabarkan mengosongkan menara Hanadi sebelum dihantam roket.
Rekaman video menunjukkan tiga kepulan asap tebal naik dari menara, lantai atasnya masih utuh sampai runtuh ke tanah.
Menara ini menampung sebuah kantor yang digunakan oleh kepemimpinan politik Hamas, yang menguasai Gaza.
Baca juga: Roket Hamas Gempur Tel Aviv Setelah Serangan Israel Meratakan Menara Gaza
Baca juga: Liga Arab Kutuk Serangan Udara Israel di Gaza
Tak lama setelah serangan itu, Hamas mengatakan pihaknya meluncurkan puluhan roket ke arah Tel Aviv.
Sirene dan ledakan terdengar di kota yang terletak sekitar 70 kilometer di utara Gaza.
Otoritas Bandara Israel mengatakan telah menghentikan lepas landas di bandara Tel Aviv "untuk memungkinkan pertahanan langit negara".
"Kami sekarang memenuhi janji kami," kata sayap bersenjata Hamas.
"Brigade Qassam meluncurkan serangan roket terbesar mereka terhadap Tel Aviv dan pinggirannya, dengan 130 roket, sebagai tanggapan atas penargetan musuh terhadap menara tempat tinggal."
Setidaknya 35 orang telah dilaporkan tewas sejak permusuhan antara Israel dan Hamas meningkat pada Senin (10/5/2021).
Kementerian kesehatan Gaza mengatakan bahwa 32 warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel di wilayah pesisir.
Petugas medis Israel mengatakan bahwa tiga orang di Israel tewas dalam serangan roket.
Baca juga: Gigi Hadid Hingga Dua Lipa Kecam Tindakan Israel ke Palestina
Baca juga: Bersuara atas Serangan Israel, Bella Hadid: Saya Berdiri Bersama Palestina
Ketegangan Yerusalem