Mereka memulihkan hubungan pada 2016, tetapi kembali memburuk lagi pada 2018.
Pada Mei tahun itu, Ankara menarik utusannya karena serangan mematikan terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, yang saat itu memprotes keputusan Presiden AS Donald Trump untuk memindahkan kedutaan Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Baca juga: Mengenal Teknologi Iron Dome, Sistem Pertahanan Militer Israel yang Halau Roket Hamas dari Gaza
Baca juga: Israel Bunuh Sejumlah Tokoh Militer Senior Hamas dan Hancurkan 3 Menara di Jalur Gaza
Erdogan dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sering saling mengkritik pedas, tetapi kedua negara terus berdagang satu sama lain.
Pada Agustus tahun ini, Israel menuduh Turki memberikan paspor kepada selusin anggota Hamas di Istanbul, menggambarkan langkah tersebut sebagai "langkah yang sangat tidak ramah" yang akan dilakukan pemerintahnya dengan pejabat Turki.
Hamas merebut Jalur Gaza yang terkepung dari pasukan yang setia kepada Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas pada 2007 setelah memenangkan pemilihan legislatif pada 2006.
Sejak itu, Israel telah mengintensifkan pengepungannya dan melancarkan tiga serangan militer yang berlarut-larut di Gaza.
Berita lain terkait Israel Serang Jalur Gaza
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)