Najwa yang berada di tengah konflik mengaku sangat ketakutan untuk tidur.
Najwa pun sampai menganggap setiap rumah yang berada di dekat Jalur Gaza seperti rumahnya, bisa menjadi kuburan kapan saja.
Baca juga: Mengapa Konflik Israel-Palestina Kembali Pecah di Timur Tengah? Ini 7 Hal yang Perlu Diketahui
"Malam-malam sangat menakutkan bagi kami, bagi anak-anak kami. Setiap saat rumahmu bisa jadi kuburanmu," ujar Najwa saat berbincang dengan BBC.
Menurut Najwa, sepanjang hari, dia bisa mendengar suara jet tempur Israel yang terbang di atas rumahnya.
Bahkan suara tersebut bersamaan dengan suara ledakan rudal dan bom.
"Semuanya berguncang di sekitar kami dan kami juga gemetar karena kami sangat takut," ungkapnya.
Najwa adalah salah satu dari banyak penduduk di Israel dan Gaza yang dicekam ketakutan.
Terlebih ketika kelompok militan Palestina dan pasukan Israel terus melakukan baku tembak.
Akibat dari kekerasan ini, sejauh ini sedikitnya 83 orang telah tewas di Gaza dan tujuh orang di Israel.
Baca juga: Masih Terus Digempur, Korban Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza Bertambah Jadi 103 Orang
Ketika ratusan rudal Israel menghantam Gaza pada Rabu (12/5/2021) malam, keluarga Najwa berlindung di ruangan tengah lantai pertama rumah mereka.
"Ketakutan bom berikutnya bakal meluluhlantakkan rumahnya sangatlah menakutkan. Anda mungkin setiap saat akan terkena serangan bom, menargetkan rumahmu atau menargetkan lingkungan tempat tinggalmu," ujar Najwa.
"Ini kemungkinan mengubah tempat di mana Anda seharusnya aman menjadi kuburan bagi Anda dan anak-anak Anda, bagi mimpi-mimpimu, bagi segala kenanganmu, bagi segalanya," tambahnya.
Najwa tinggal di sebidang tanah kecil yang padat di pinggiran kamp pengungsi di tengah Jalur Gaza, dimana ada 1,8 juta orang yang tinggal disana.
Ia tinggal bersama suami dan lima anaknya, yang berusia 11 hingga 22 tahun.