News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Israel Serang Jalur Gaza

Detik-detik Penghancuran Kantor Media di Jalur Gaza, Israel Hanya Beri Waktu Sejam Evakuasi

Editor: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FILE - Asap mengepul setelah serangkaian serangan udara Israel menargetkan Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, pada awal 12 Mei 2021. Serangan udara Israel di Jalur Gaza telah menghantam rumah anggota berpangkat tinggi kelompok militan Hamas, militer mengatakan Rabu , dengan markas polisi wilayah juga menjadi sasaran.

Ketika permintaan itu ditolak, Mahdi berkata, “Kamu telah menghancurkan pekerjaan hidup kami, kenangan, hidup. Saya akan menutup telepon, melakukan apa yang Anda inginkan. Oh Tuhan," katanya.

Klaim Israel bahwa ada kepentingan intelijen militer Hamas di gedung itu menurutnya tidak cukup bukti.

“Saya telah bekerja di kantor ini selama lebih dari 10 tahun dan saya tidak pernah melihat sesuatu yang (mencurigakan),” kata al-Kahlout.

"Saya bahkan bertanya kepada rekan-rekan saya apakah mereka melihat sesuatu yang mencurigakan dan mereka semua menegaskan tidak pernah melihat aspek militer atau bahkan para pejuang keluar masuk," tambahnya.

“Di gedung kami, kami memiliki banyak keluarga yang kami kenal selama lebih dari 10 tahun, kami bertemu satu sama lain setiap hari dalam perjalanan keluar-masuk kantor,” katanya.

Presiden dan CEO Associated Press Gary Pruitt memperkuat penjelasan itu. Selama 15 tahun berkantor di bangunan itu, Ap tidak merasa ada kehadiran kelompok Hamas.

Wartawan AP, Fares Akram, mengenang momen penghancuran gedung itu bercerita, dia tidur di kantor setelah malam yang panjang melelahkan meliput pengeboman Israel.  

Tiba-tiba teman-temannya berteriak, “Evakuasi! Pengungsian!". Akram mengambil apa yang dia bisa bawa. Laptop, beberapa barang elektronik, dan beberapa barang dari mejanya.

Drone dan Tiga Jet Tempur F-16 Hajar Gedung Al Jalaa

Ia berlari menuruni tangga, melompat ke mobilnya, lalu kendaraannya menderu menjauh dari bangunan itu.

Ketika dia sudah cukup jauh, Akram menghentikan mobilnya dan keluar untuk melihat kembali ke menara.

Dia mengatakan dia menyaksikan serangan pesawat tak berawak menghantam gedung, diikuti tiga serangan lebih kuat dari jet tempur F-16.

“Awalnya, itu tampak seperti lapisan dari sesuatu yang runtuh. Saya memikirkan semangkuk keripik kentang, dan apa yang mungkin terjadi jika Anda menghantamkan tinju ke dalamnya,” katanya memberi gambaran.

“Kemudian asap dan debu menyelimuti segalanya. Langit bergemuruh. Bangunan yang menjadi rumah bagi beberapa orang, kantor bagi orang lain dan keduanya bagi saya menghilang dalam selubung debu,” tulis Akram menceritakan kisahnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini