TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel mengklaim telah mengebom rumah pemimpin kelompok militan Palestina, Hamas dalam serangan udara di Jalur Gaza pada Minggu (16/5/2021).
Dalam sebuah video, militer Israel menggambarkan telah meledakkan bom yang menghantam rumah Yahya Al-Sinwar, pemimpin Hamas.
Akibat serangan udara tersebut, dua warga Palestina meninggal dunia pada Minggu pagi.
Lantas, seberapa parah pengeboman yang terjadi di rumah pemimpin Hamas?
Militer Israel mengatakan telah menyerang rumah Yahya Al-Sinwar dan saudaranya Muhammad Sinwar, yang disebut sebagai kepala logistik dan tenaga kerja untuk Hamas.
Kedua tempat tinggal itu, diprediksi sebagai tempat infrastruktur militer Hamas.
Sumber lokal mengonfirmasi kepada media, rumah pemimpin Hamas telah dibom.
Kendati demikian, belum ada laporan langsung tentang nasib kedua bersaudara itu.
Di sisi lain, pertempuran yang kian memanas ini membuat banyak warga Palestina terpaksa mengungsi untuk melindungi diri.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengaku telah berjanji untuk terus melakukan serangan roket.
Baca juga: Anggota Komisi I Apresiasi Langkah Pemerintah dalam Konflik Israel-Palestina
Padahal, komunitas international telah menyerukan untuk mengakhiri konflik.
Sementara, Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) mengadakan pertemuan untuk membahas konflik tersebut pada hari ini.
Menanggapi konflik ini, Presiden AS Joe Biden telah menelpon presiden kedua negara yang telah berseteru.
Menurut kementerian kesehatan yang dikendalikan Hamas, sedikitnya 141 orang telah tewas di Gaza sejak pertempuran dimulai pada Senin (10/5/2021).