News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Israel Serang Jalur Gaza

Panggilan Telepon Keempat Biden dan Netanyahu, Bahas Jalan Menuju Gencatan Senjata Israel-Palestina

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Joe Biden berpidato di sesi gabungan Kongres saat Wakil Presiden AS Kamala Harris dan Ketua DPR AS Nancy Pelosi bertepuk tangan di Capitol AS di Washington, DC, pada 28 April 2021.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joe Biden terhubung dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam panggilan telepon, pada Rabu (19/5/2021).

Gedung Putih menjelaskan, Biden mengharapkan "penurunan (serangan) yang signifikan dan ada jalan menuju gencatan senjata".

Dilansir CNBC, panggilan telepon ini merupakan kali keempat Biden dan Netanyahu sejak kekerasan meletus antara Israel dan Hamas.

Serangan Israel di Jalur Gaza telah menyebabkan sekira 227 kematian warga Palestina termasuk 64 anak-anak dan 38 wanita, menurut pihak berwenang di sana.

Sementara, Israel mengatakan lebih dari 3.400 roket telah membombardir kota-kota besar dan kecilnya.

Sekira 12 orang tewas di Israel.

Baca juga: Penjelasan Analis Mengapa Israel Hancurkan Rumah, Serang Warga, dan Gedung Vital di Gaza

Baca juga: Israel Resmi Umumkan Gencatan Senjata dengan Hamas Tanpa Syarat di Gaza

Presiden AS Joe Biden berbicara tentang panduan CDC terbaru tentang masker untuk orang-orang yang telah divaksinasi penuh selama acara di depan Gedung Putih 27 April 2021, di Washington, DC. (Brendan Smialowski / AFP)

“Presiden menyampaikan kepada Perdana Menteri (Benjamin Netanyahu) bahwa dia mengharapkan penurunan yang signifikan hari ini di jalan menuju gencatan senjata,” menurut pernyataan Gedung Putih.

Diwartakan The Jerusalem Post, dalam sebuah pernyataan setelah berbicara dengan Biden, Netanyahu mengatakan dia “bertekad untuk melanjutkan operasi ini sampai tujuannya tercapai, untuk mengembalikan ketenangan dan keamanan kepada warga Israel".

Putaran pertempuran terakhir telah menandai pecahnya kekerasan terburuk sejak perang antara Israel dan Hamas pada 2014.

Biden menghadapi tekanan yang semakin besar dari partainya sendiri, yang menuntutnya berbuat lebih banyak agar konflik Israel-Palestina segera berakhir.

Lebih dari 130 anggota Demokrat dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS pada Rabu (19/5/2021) menandatangani surat (menyatakan) “dengan keras” yang mendesak presiden untuk “dengan berani memimpin dan mengambil tindakan tegas untuk mengakhiri kekerasan” dengan menekan kedua belah pihak untuk merundingkan gencatan senjata.

“Terlalu banyak orang yang telah meninggal. Lebih banyak yang tidak perlu akan binasa jika Amerika tidak bertindak dengan segera yang dituntut kekerasan ini," menurut surat yang ditandatangani oleh House Democrats.

Baca juga: Pangeran Arab: Segera Hentikan Konflik Israel-Palestina di Gaza dan Yerusalem Timur

Baca juga: Kenapa Israel Hancurkan Rumah, Serang Warga, dan Gedung Vital di Gaza? Ini Penjelasan Analis

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (tengah) mengunjungi lokasi insiden pada pertemuan agama ultra-Ortodoks di kota Meron, Israel utara, pada 30 April 2021. (Ronen ZVULUN / POOL / AFP)

Di Tel Aviv, Netanyahu memberi pengarahan kepada diplomat dan duta besar asing tentang kekerasan yang memburuk dan mengulangi klaim sebelumnya bahwa militer Israel mencoba "untuk menargetkan mereka yang menargetkan kami dengan sangat tepat "

“Tidak ada tentara di dunia yang melakukan lebih dari tentara Israel, dalam dinas keamanan Israel, dalam intelijen Israel untuk mencegah kerusakan tambahan,” kata Netanyahu.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini