News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Yunani Dibuka Kembali untuk Turis di Tengah Pandemi Virus Corona

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Santorini, Yunani

TRIBUNNEWS.COM - Yunani bersiap membuka kembali negaranya untuk para turis di tengah lonjakan infeksi virus corona.

Seperti diketahui, sektor pariwisata merupakan penyumpang seperlima perekonomian Yunani.

Melansir Al Jazeera, dengan mengumumkan kebijakan ini, pemerintah bertekad untuk meningkatkan kinerjanya tahun ini.

Sebelumnya, pada 14 Mei, Yunani menjadi negara Uni Eropa (UE) pertama yang menyambut pelancing tanpa karantina, dengan catatan, para turis harus memberikan bukti vaksinasi atau hasil tes negatif Covid-19, yang diambil 72 jam sebelum keberangkatan.

Tindakan ini telah memberi rasa lega bagi para turis yang datang ke Yunani.

Baca juga: Yunani Deteksi Empat Kasus Varian Baru Virus Corona

Baca juga: Pendeta Ortodoks Yunani Ditembak di Luar Gereja di Lyon, Prancis

Kisah Warga yang Bergantung pada Sektor Wisata

Selama 14 tahun terakhir, Eleni Chrysikopoulou telah membesarkan anak-anaknya dengan menjual pernak-pernik kepada turis yang berkunjung ke Yunani.

Tokonya berada di persimpangan dua jalan utama di jantung kota Corfu, selain tempat yang strategis, artinya ia harus membayar biaya sewa yang lumayan tinggi.

Pandemi global yang muncul sejak tahun lalu hampir menghancurkan bisnis kecilnya.

Pembatasan perjalanan Covid juga membuat Corfu hanya menerima 28.000 pengunjung dari kapal pesiar, turun dari 850.000 pada 2019 dan sekira 1,5 juta pengunjung yang tiba melalui udara pada 2019 turun tiga perempat.

"Banyak toko tutup. Saya tahu banyak contoh, orang-orang yang telah berkecimpung dalam bisnis selama bertahun-tahun." terang Chrysikopoulou kepada Al Jazeera.

"Saya tidak tahu apa yang terjadi pada mereka. Mungkin mereka kembali ke desa mereka," katanya.

Baca juga: Deklarasi Darurat Covid-19 Jepang Kemungkinan Diperpanjang Lagi Hingga Juni 2021

Dia takut dia juga akan terpaksa menutup toko.

"Satu-satunya penghiburan saya adalah bahwa… saya tidak punya anak kecil."

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini