Rata-rata keturunan Jawa di Suriname berprofesi sebagai apa?
Mereka bekerja di berbagai bidang, di pemerintahan ada, wiraswasta ada, usaha ada, perikanan juga ada.
Perhutanan ada, tapi umumnya yang banyak adalah sebagai pegawai negeri. Kemudian di sektor pertanian, ada yang sukses seperti yang saya sebutkan. Ada juga yang dokter, ini cukup populer di sini.
Ada budayawan, seniman, yang sangat populer, namanya Pak Sugi, itu sangat terkenal di Amerika Selatan.
Itu seniman yang sangat populer di Suriname dan terkenal. Banyak di sejumlah bidang, pegawai negeri banyak, dan banyak di wiraswasta.
Baca juga: Cerita Dubes RI Julang Pujianto Ungkap Asal Usul Masjid di Suriname Punya Dua Arah Kiblat Berlawanan
Hubungan keturunan Jawa di Suriname dengan para diplomat Indonesia bagaimana?
Dalam konteks status hukum, keturunan Jawa di Suriname, mereka adalah warga negara Republik Suriname. KBRI adalah wakil resmi di sini, untuk mengembangkan hubungan bilateral dengan Suriname baik pada tataran politik, ekonomi, sosial budaya.
Hubungan masyarakat Jawa di sini dengan KBRI sangat dekat. Dalam pengertian budaya khususnya. Di sini kita ada kursus tari-tarian Indonesia, Jawa khususnya gamelan. Dan ada kursus bahasa Indonesia dan bahasa Jawa, jadi banyak masyarakat Jawa di Suriname yang mengikuti kedutaan mereka.
Merasa KBRI itu home, merasa di rumah sendiri. Jadi ketika merekadatang ke kedutaan, merasa tempat ini rumah sendiri. Dan kita juga menganggap mereka saudara kita, hanya memang status kewarganegaraan mereka warga Suriname tapi dalam konteks budaya kami begitu dekat.
Misal ada open house di masa Idul Fitri, itu biasanya duta besar juga mengundang mereka. Mereka hadir sebagai masyarakat dekat.
Juga pada kegiatan resepsi diplomatik dalam konteks peringatan HUT RI, itu mereka juga kita undang tokoh-tokohnya dan masyarakatnya. Umumnya beliau-beliau hadir, anggota parlemen, menteri. Dalam konteks ini kontak masyarakat Jawa dan KBRI terjadi.*
Baca juga: Dubes RI: Umumnya Masyarakat Jawa di Suriname Berprofesi Sebagai Pegawai Negeri