"Sangat sulit bagi setiap orang untuk mencoba memahami dan memahami apa yang telah terjadi," kata Hendricks.
Baca juga: Aksi Heroik Guru Matematika Lumpuhkan dan Peluk Murid Pelaku Penembakan
Penembakan massal di San Jose ini dilaporkan sebagai insiden penembakan massal ke-15 pada 2021.
Delapan puluh enam orang tewas dalam penembakan tersebut, dibandingkan dengan 106 orang pada tahun 2020.
Ini adalah pembunuhan massal keenam di tempat umum pada tahun 2021.
Di Gedung Putih, Presiden Joe Biden memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang dan mendesak Kongres untuk bertindak berdasarkan undang-undang untuk mengekang kekerasan senjata.
"Setiap kehidupan yang terkena peluru menembus jiwa bangsa kita. Kita bisa, dan kita harus, berbuat lebih banyak," kata Biden dalam sebuah pernyataan.
San Jose, kota terbesar ke-10 di AS dengan lebih dari satu juta orang, terletak sekitar 50 mil (80 kilometer) di selatan San Francisco di jantung Silicon Valley.
Baca juga: Pesta Ulang Tahun Jadi Tempat Penembakan Masal, Pelaku Pacar Salah Satu Korban
Di kota itu sendiri, penembakan massal terbaru terjadi pada 2019 di rumah pribadi, menurut The Mercury News. Polisi mengatakan itu adalah pembunuhan empat kali lipat dan bunuh diri yang dipicu oleh konflik keluarga.
Serangan hari Rabu adalah penembakan kedua di kabupaten itu dalam waktu kurang dari dua tahun. Seorang pria bersenjata membunuh tiga orang sebelum bunuh diri di festival bawang putih populer di Gilroy pada Juli 2019. (Tribunnews.com/Aljazeera/abc7chicago/Hasanah Samhudi)