TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Jepang telah memperpanjang keadaan darurat virus corona di Tokyo dan daerah lain sekira 20 hari.
Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga mengumukan keputusan ini pada Jumat (28/5/2021).
Dilansir Al Jazeera, hal ini mengingat infeksi virus corona di Jepang masih belum ada tanda-tanda melambat ketika pemerintah tengah bersiap menjadi tuan rumah Olimpiade dalam waktu 50 hari.
Kasus harian tetap tinggi dan sistem medis di Osaka, daerah paling parah terdampak Covid-19 di Jepang masih menanggung beban berat.
“Saya sadar banyak orang yang menyuarakan keprihatinan tentang penyelenggaraan Olimpiade dan Paralimpiade,” ujarnya.
"Saya menganggapnya serius, dan saya akan melanjutkan dengan persiapan untuk Game yang aman dan terjamin."
Baca juga: Satu Dusun Dilockdown Pasca Silaturahmi Lebaran
Baca juga: POPULER INTERNASIONAL: Malaysia Lockdown Nasional 1 Juni | Bashar al-Assad Menang Pemilu Suriah
Dia mengatakan tiga minggu ke depan adalah "waktu yang sangat penting bagi kami untuk mencapai hasil" dalam pertempuran dua cabang untuk mengendalikan infeksi sambil memperluas vaksinasi.
Keadaan darurat saat ini di Ibu Kota dan delapan wilayah metropolitan lainnya akan berakhir Senin depan (31/5/2021).
Tetapi rumah sakit di beberapa daerah masih dipenuhi dengan pasien COVID-19 dan kasus-kasus serius baru-baru ini mencapai titik tertinggi baru.
Perpanjangan keadaan darurat selama 20 hari mencakup sembilan area mulai dari Hokkaido di utara hingga Fukuoka di selatan.
Area ke-10, prefektur pulau selatan Okinawa, sudah dalam status darurat hingga 20 Juni.
Penyelenggara Olimpiade harus memutuskan pada saat itu apakah akan mengizinkan menggelar acara dengan penonton atau tidak.
Sebelumnya diberitakan, ada larangan bagi penonton dari mancanegara untuk menghadiri Olimpiade Tokyo.
"Rencana untuk memprioritaskan vaksinasi untuk atlet Jepang diharapkan segera dimulai," menurut laporan media.
Baca juga: 186 Guru Sekolah Negeri di Jepang Dihukum karena Kasus Pelecehan Seksual
Baca juga: Ilmuwan Majalah Ilmiah Inggris Kritik Keras Olimpiade Jepang