TRIBUNNEWS.COM - Pada Minggu (30/5/2021) Kemeterian Kesehatan mengatakan, India memiliki hampir 120 juta dosis vaksin Covid-19 yang tersedia pada Juni 2021.
Jumlah tersebut diperkirakan cukup bagi India untuk mengadakan percepatan vaksinasi dibanding bulan sebelumnya.
Melansir telegraphindia, Kementerian Kesehatan menuturkan, pemerintah pusat akan memasuk 60.960.000 dosis ke negara bagian untuk kelompok populasi prioritas, di antaranya petugas kesehatan, pekerja garis depan dan orang-orang berusia 45 tahun atau lebih.
Lalu, 58.610.000 dosis akan tersedia untuk pengadaan oleh rumah sakit negara bagian dan swasta.
Baca juga: Varian Covid-19 Kombinasi India dan Inggris Ditemukan di Vietnam, Menyebar Melalui Udara
Baca juga: Bantu India, Indonesia Kirim 3.400 Tabung Gas Oksigen untuk Penanganan Covid-19
Kementerian mengatakan telah memberikan "visibilitas awal" dari dosis yang tersedia sehingga rumah sakit negara bagian dan swasta dapat merencanakan jadwal pengadaan dan administrasi mereka sendiri.
Di bawah kebijakan vaksinasi saat ini, rumah sakit negara bagian dan swasta memiliki fleksibilitas untuk memvaksinasi semua orang dewasa berusia 18 tahun atau lebih.
India perlu memberikan rata-rata empat juta dosis sehari untuk menggunakan hampir 120 juta dosis yang tersedia pada Juni.
Kecepatan vaksinasi ini dua kali lipat dibanding pada 1 Mei dan 30 Mei 2021, ketika 58 juta dosis diberikan.
Tetapi data kampanye vaksinasi dari Mei menunjukkan bahwa semua dosis yang tersedia mungkin tidak benar-benar diberikan kepada calon penerima.
Pada Mei, pemerintah pusat telah menyediakan lebih dari 40,3 juta dosis vaksin ke negara bagian dan lebih dari 39 juta tersedia untuk "pengadaan langsung" di rumah sakit negara bagian dan swasta.
Hal itu menyiratkan bahwa total lebih dari 79 juta dosis tersedia untuk kampanye nasional.
Namun, antara 1 Mei dan 30 Mei, kampanye tersebut hanya menggunakan sekitar 58 juta dosis dari total 79 juta dosis yang tersedia.
Pertanyaan yang dikirim oleh The Telegraph ke kementerian kesehatan untuk menanyakan tentang 21 juta dosis itu juga belum mendapat tanggapan.
Baca juga: Mutasi Baru Covid-19 Terdeteksi di Vietnam, Diyakini Kombinasi dari Varian India-Inggris
Pakar kesehatan yang melacak kampanye vaksinasi mengatakan, perbedaan antara dosis yang tersedia dan dosis aktual yang diberikan dapat dijelaskan jika tidak diperoleh, atau tidak diberikan, atau masih dalam saluran pasokan, atau terbuang percuma.