Total 39 juta dosis vaksin yang tersedia untuk pengadaan langsung di negara bagian India dan rumah sakit swasta selama Mei 2021, diharapkan akan digunakan untuk memvaksinasi orang berusia 18 tahun atau lebih, karena 40 juta dosis lainnya dari pemerintah pusat ditujukan untuk warga berusia 45 tahun ke atas.
"Mengingat permintaan besar akan vaksin di antara kelompok usia 18 hingga 45 tahun, tidak jelas mengapa semua 39 juta dosis yang tersedia tidak digunakan," kata R. Ramakumar, ekonom dan profesor studi perkembangan di Tata Institute of Social Sains, Mumbai.
Baca juga: Mutasi Baru Covid-19 Terdeteksi di Vietnam, Diyakini Kombinasi dari Varian India-Inggris
Pemerintah pusat dalam pernyataan tertulis awal bulan ini mengatakan kepada Mahkamah Agung bahwa Institut Serum India telah meningkatkan produksi Covishield menjadi 65 juta dosis per bulan dan Bharat Biotech telah meningkatkan produksi Covaxin menjadi 20 juta dosis per bulan.
"Jika 79 juta dosis tersedia di bulan Mei, kami seharusnya memberikan rata-rata lebih dari 2,5 juta dosis per hari, tetapi pencapaian aktual adalah sedikit di atas 1,9 juta dosis setiap hari," kata Ramakumar.
"Hal ini menimbulkan pertanyaan - apakah rumah sakit negara bagian dan swasta benar-benar memiliki akses ke 39 juta dosis di bulan Mei yang tidak mereka dapatkan atau tidak digunakan?" ucapnya.
"Jika tidak, apa produksi sebenarnya kami?" imbuhnya.
Kampanye vaksinasi sejauh ini telah memberikan dua dosis kepada hampir 44,8 juta orang-6,8 juta petugas kesehatan, 8,6 juta pekerja garis depan, 10,6 juta orang antara 45 dan 60 tahun dan 18,8 juta orang berusia 60 tahun atau lebih - atau sekitar 5 persen dari 900-an juta orang yang memenuhi syarat.
Baca juga: India Catat Kasus Baru Terendah Capai 165.553 dan 3.460 Orang Meninggal Karena Covid-19
2 Miliar Dosis Tersedia Agustus hingga Desember
Awal bulan ini, seorang penasihat utama pemerintah mengatakan lebih dari dua miliar dosis vaksin virus corona kemungkinan akan tersedia di India antara Agustus hingga Desember tahun ini, termasuk dari dua produsen dalam negeri.
Melansir Al Jazeera, beberapa negara bagian India telah melaporkan kekurangan vaksin, memaksa banyak daerah termasuk Ibu Kota New Delhi, untuk kembali memprioritaskan mereka yang berusia di atas 45 tahun.
Negara ini baru-baru ini mulai meluncurkan vaksin Sputnik V Rusia, bersama dengan vaksin AstraZeneca yang diproduksi secara lokal di Serum Institute of India (SII) dan Covaxin yang dibuat oleh perusahaan lokal Bharat Biotech.
Baca juga: Vietnam Temukan Mutasi Baru Covid-19, Diyakini Kombinasi dari Varian India dan UK
India telah terhuyung-huyung karena kekurangan vaksin meskipun menjadi produsen vaksin terbesar di dunia.
Pihak oposisi menuduh Perdana Menteri Narendra Modi mengacaukan tanggapan COVID-19, dengan kekurangan tempat tidur rumah sakit, oksigen, vaksin, dan obat-obatan menjadi berita utama internasional.
Berita lain terkait Penanganan Covid
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)