Koalisi seperti itu dinilai akan rapuh dan membutuhkan dukungan dari luar, terutama anggota parlemen Israel darei Arab United List yang menentang banyak agenda sayap kanan dari beberapa kelompok tersebut.
Baca juga: Detik-detik Terakhir Partai Oposisi Israel Membentuk Pemerintahan untuk Gulingkan Benjamin Netanyahu
10 Mei 2021
Pertempuran meletus antara Israel dan Hamas di Gaza, kerusuhan pecah di banyak kota campuran Yahudi-Arab di Israel.
Akibatnya, pembicaraan koalisi gagal.
Baca juga: Israel Hari Ini Lakukan Pemilihan Presiden untuk Gantikan Reuven Rivlin
21 Mei 2021
Setelah 11 hari Israel menggempur Jalur Gaza, gencatan senjata diumumkan.
Lantas, pembicaraan koalisi dilanjutkan.
Baca juga: Israel Mulai Investigasi Dugaan Kasus Peradangan Jantung Akibat Vaksin Covid-19 Pfizer
30 Mei 2021
Bennett mengumumkan dia akan bergabung dengan rival tengah untuk menggulingkan Netanyahu.
Baca juga: Studi Israel: Ditemukan Radang Jantung pada Penerima Vaksin Pfizer
2 Juni 2021
Rabu (2/6/2021) tengah malam merupakan tenggat waktu bagi Lapid untuk mengumumkan apakah ia telah membentuk koalisi mayoritas atau tidak.
Sekira 30 menit sebelum batas waktu, Lapid mengatakan kepada Rivlin bawa ia berhasil membentuk pemerintahan baru.
Kantor Rivlin mengeluarkan pernyataan yang mengatakan: "Kami berharap Knesset akan bersidang sesegera mungkin untuk meratifikasi pemerintah, seperti yang diperlukan."
Pertengahan Juni nanti pemerintah baru diperkirakan akan dilantik.
Baca juga: SMRC: Mayoritas Umat Muslim dan Nonmuslim Indonesia Ingin Palestina-Israel Hidup Berdampingan
Berita lain terkait dengan Israel
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)