"Jika Anda tidak setuju dengan kehendak Jamlu Devta, dia akan merusak ladang Anda atau sesuatu akan terjadi pada keluarga Anda atau Anda akan jatuh sakit."
"Tidak ada yang bisa mengatakan tidak padanya. Nasib buruk akan datang kepada mereka yang akan berbicara buruk tentang dia," papar Nirma.
Baca juga: Selain Plasma Konvalesen, Ada Terapi Sel Punca Bantu Kesembuhan Pasien Covid-19
Baca juga: Semua yang Terlibat Olimpiade Jepang akan Divaksin 18 Juni di Kantor Pemda Tokyo
Sejak menjadi petugas kesehatan, Nirma mengaku telah terombang-ambing antara sains modern dan keyakinannya.
Tahun lalu, dia merasa harus meminta izin Jamlu Devta untuk pergi ke rumah sakit untuk perawatan anggota keluarga.
"Kebanyakan orang tua dan wanita yang ragu vaksin di Malana. Mereka percaya vaksin mengandung darah sapi dan jika mereka mengkonsumsinya, mereka akan menjadi tidak murni dan tidak suci. Itu dosa."
"Mereka telah membacanya di WhatsApp dan YouTube," kata Nirma.
Meski demikian, Nirma meyakini situasi tahun 2021 lebih baik dari tahun 2015.
"Pada 2015, orang-orang biasa mempermalukan saya karena meresepkan ilmu kedokteran. Sekarang setidaknya dewan desa mendukung," katanya, menambahkan bahwa dosis vaksin Covid-19 pertama di desa diambil oleh ketua dewan, Raju Ram.
Berita lain seputar Virus Corona
(Tribunnews.com/Rica Agustina)