Kanselir Jerman Angela Merkel
Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan dia berharap untuk "bekerja sama" dengan perdana menteri baru Israel.
“Jerman dan Israel terhubung oleh persahabatan unik yang ingin kami perkuat lebih jauh. Dengan pemikiran ini, saya berharap dapat bekerja sama dengan Anda,” kata Merkel dalam pesan yang ditujukan kepada Bennett dan dibagikan oleh juru bicaranya Ulrike Demmer di Twitter.
Baca juga: Pemerintahan Baru Israel, Berikut Garis Waktu Kesepakatan antara Yair Lapid dan Naftali Bennett
Presiden Palestina Mahmud Abbas
Kantor Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan bahwa perubahan pemerintahan tetap menjadi urusan Israel dan tuntutan Palestina tetap sama.
"Ini adalah urusan internal Israel," kata Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Abbas, dalam sebuah pernyataan.
“Posisi kami selalu jelas, yang kami inginkan adalah negara Palestina di perbatasan 1967 dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya,” tambahnya.
Baca juga: Publik Israel Serukan Lengsernya Benjamin Netanyahu, Ini Alasannya
Juru Bicara Hamas
Juru bicara Hamas Fawzi Barhoum bersikeras bahwa tidak peduli warna pemerintahan baru, Israel "tetap menjadi entitas kolonial".
“Terlepas dari bentuk pemerintahan di Israel, itu tidak akan mengubah cara kita memandang entitas Zionis,” kata Barhoum.
“Ini adalah pendudukan dan entitas kolonial, yang harus kita lawan dengan paksa untuk mendapatkan kembali hak kita,” tambahnya.
Baca juga: Samakan Amerika Serikat dan Israel dengan Hamas, Anggota Kongres Muslim AS Tuai Kecaman
Kanselir Austria Sebastian Kurzo
Kanselir Austria Sebastian Kurz mengucapkan selamat kepada Bennett dan Lapid dan mengatakan dia berharap dapat bekerja sama dengan mereka.
“Austria berkomitmen untuk Israel sebagai negara Yahudi dan demokratis dan akan terus berdiri di sisi Israel,” katanya di Twitter.
Baca juga: Menlu Inggris Dominic Raab Kutuk Serangan Rudal Balistik Iran Terhadap 2 Pangkalan Udara AS di Irak