"Jiwa mereka benar-benar indah dan sekarang diberkati," katanya.
Sementara itu, stasiun berita lokal Houston KPRC melaporkan bahwa Manuel LaFont adalah penduduk asli Houston.
Anggota keluarga LaFont menggambarkannya sebagai ayah yang pengasih dan manusia yang baik hati.
Mereka mengatakan kepada wartawan bahwa seorang pemuda lain dari Houston tinggal bersama Manuel ketika gedung itu runtuh.
"Ketika saya melihat puing-puing, saya hampir mati. Rasanya seperti tembok itu juga menimpa saya," kata mantan istri LaFont, Adriana kepada USA Today, ketika mantan suaminya itu hilang.
Diberitakan sebelumnya, bangunan perumahan 12 lantai runtuh di utara Miami, Florida, AS pada Kamis (24/6/2021) pagi.
Laporan awal menyebutkan satu orang tewas dan 99 lainnya masih hilang, BBC melaporkan.
Belum jelas apa yang menyebabkan sebagian dari bangunan berusia 40 tahun itu runtuh.
Presiden Joe Biden telah menyetujui deklarasi darurat untuk Florida, yang berarti Badan Manajemen Darurat Federal akan membantu badan-badan negara bagian dengan upaya bantuan.
Keterangan Saksi
Saat gedung runtuh, saksi mata menyebut telah mendengar sesuatu seperti guntur sebelum melihat awan debu besar.
Saksi mata lain membandingkan peristiwa itu seperti serangan 11 September di Menara Kembar New York tahun 2001 lalu.
Salah seorang penghuni apartemen, Barry Cohen, sedang berada di tempat tidur ketika bangunan itu mulai runtuh.
"Kedengarannya seperti guntur, dan saya dan istri saya, kami pergi ke balkon; sepertinya sebuah bom meledak, kotoran dan debu dan asap ada di mana-mana," katanya kepada BBC.