TRIBUNNEWS.COM - Infeksi akibat varian Delta yang meningkat dan keadaan rumah sakit yang penuh sesak terlihat di seluruh Bangladesh, di mana penguncian ketat dimulai pada Kamis (1/7/2021).
Pemerintah akan mengerahkan tentara militer, petugas perbatasan paramiliter dan polisi anti huru hara untuk menegakkan penguncian, yang awalnya ditetapkan selama satu minggu.
Di sebuah rumah sakit yang dikelola negara di dekat perbatasan Bangladesh dengan India, Shahinul Islam berdoa agar ayahnya tidak menjadi salah satu dari lebih dari 300 pasien di fasilitas itu yang telah meninggal karena virus corona.
Dilansir Al Jazeera, ratusan pasien lain seperti ayah Islam berjuang mendapatkan bantuan bernafasan di unit perawatan Covid-19.
Islam menunggu di ruang gawat darurat (UGD) yang penuh sesak dengan orang.
Baca juga: Polda Metro Pastikan Stok Tabung Oksigen di Ibu Kota Masih Aman
Baca juga: FAKTA Warga Kudus yang Terpapar Varian Delta, Tak Pernah Bertemu WNA, Ini Penjelasan Bupati
Kerabat pasien bergegas masuk dan keluar, mati-matian berusaha menemukan tabung oksigen untuk orang yang mereka cintai.
Kerumunan pasien Covid-19 dan keluarga mereka yang khawatir adalah pemandangan baru di Rumah Sakit Rajshahi Medical College, dengan kapasitas 1.200 tempat tidur.
Ada lebih dari 450 orang dengan Covid-19 dirawat pada Selasa (29/6/2021) di rumah sakit yang dikelola negara di kota utama distrik Rajshahi.
Islam menuturkan, seluruh keluarganya telah dijauhi oleh orang-orang di kampung halamannya.
“Penduduk desa lain takut pada kami. Mereka tidak berbicara dengan kita. Ketika mereka melihat kami di jalan, mereka mengambil jalan yang berbeda,” katanya.
“Kami sangat menderita.”
Baca juga: Dikritik karena Program Vaksinasi Covid Terlambat, Australia Kini Hadapi Penguncian Baru
Baca juga: Vaksinasi Anak Usia 12 - 17 Tahun Resmi Dimulai, Begini Mekanismenya
AS mengirimkan 2,5 juta dosis vaksin
Sementara itu, Amerika Serikat pada Selasa mulai mengirimkan 2,5 juta dosis vaksin Covid Moderna ke negara Asia Selatan yang berpenduduk lebih dari 160 juta orang, kata seorang pejabat Gedung Putih kepada kantor berita AFP.
"Bangladesh mendapatkan peningkatan 55 persen dari minggu ke minggu dalam kasus yang sebagian besar didorong oleh varian Delta,” kata pejabat itu, menjelaskan bagaimana negara itu masuk ke daftar mendesak penerima vaksin.