TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (30/6) menyalahkan Inggris dan Amerika Serikat atas insiden antara pasukan Rusia dan kapal perusak Inggris. HMS Defender, di Laut Hitam pekan lalu. Ia menyebut AS sengaja memprovokasi.
Konfrontasi terjadi pada 23 Juni ketika Rusia mengatakan HMS Defender Inggris membelok ke perairan teritorial dekat Krimea, yang secara kontroversial dianeksasi Moskow pada 2014.
Sebagai tanggapan, jet tempur Rusia melepaskan tembakan peringatan dan meledakkan sejumlah bom di jalur yang dilewati kapal perang Inggris.
Para pejabat Inggris membantah adanya tembakan peringatan dan mengatakan HMS Defender berada di perairan Ukraina dan internasional.
Menteri Lingkungan Inggris George Eustice mengatakan pekan lalu bahwa peringatan Rusia tidak akan mencegah London mengirim kapal melalui perairan yang sama di masa depan.
Baca juga: Rusia Beri Tembakan dan Bom Peringatan ke Kapal Perusak Inggris di Laut Hitam, Ini Kata Inggris
Baca juga: Jet Rusia Ganggu Kapal Perang Belanda di Laut Hitam, Sehari Setelah Insiden dengan HMS Defender
Selama sesi tanya jawab dengan media Rusia Rabu (30/6), Putin juga menuduh Amerika Serikat terlibat dalam perselisihan tersebut. "Ini, tentu saja, provokasi, yang sangat jelas," kata Putin, menurut kantor berita TASS.
Putin menuduh Amerika Serikat dan Inggris merencanakan episode itu bersama-sama.
Menurutnya, sebuah pesawat mata-mata AS telah lepas landas dari Yunani pada hari yang sama untuk melihat bagaimana Rusia akan menanggapi kapal perang Inggris.
Ia mengatakan dia kemudian menerima laporan tentang pesawat pengintai militer AS.
"Jelas bahwa kapal perusak itu menyusup dalam mengejar tujuan militer, mencoba mencari tahu dengan bantuan pesawat pengintai apa tindakan balasan angkatan bersenjata kita terhadap provokasi semacam ini, untuk melihat fasilitas apa yang diaktifkan, di mana mereka berada dan bagaimana mereka bekerja," katanya.
Baca juga: Dokumen Rahasia Pertahanan Inggris Ditemukan di Halte Bus, Termasuk Kasus dengan Rusia di Laut Hitam
Baca juga: Rusia dan China Eratkan Persahabatan, Perpanjang Perjanjian Kerjasama setelah Pertemuan Biden-Putin
"Kami memang melihat itu dan tahu itu, jadi kami hanya mengungkapkan informasi yang kami anggap tepat,” katanya.
Pernyataan Putin muncul sekitar dua minggu setelah dia bertemu dengan Presiden AS Joe Biden pada pertemuan puncak di Swiss. Pertemuan itu secara luas dilihat sebagai kemenangan bagi pemimpin Rusia itu.
Selain itu, Putin juga mengatakan negaranya bisa saja menenggelamkan kapal perang Inggris yang dituduh memasuki perairan teritorialnya secara ilegal tanpa memulai Perang Dunia III.
Komentar Putin menambah ancaman pada peringatan Rusia sebelumnya bahwa Moskow akan mengebom kapal angkatan laut Inggris di Laut Hitam jika terjadi tindakan provokatif lebih lanjut oleh angkatan laut Inggris di dekat Krimea yang dijaga ketat.