News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kembang Api Meledak Jelang Perayaan Kemerdekaan AS, Pengunjung Pantai Berlarian Melindungi Diri

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

tangkap layar ledakan kembang api di Maryland. Kembang api yang seharusnya dinyalakan pada malam Perayaan Hari Kemerdekaan AS tiba-tiba meledak secara tak terduga.

Namun akhirnya mereka mengetahui bahwa ledakan itu adalah ledakan kembang api, menurut departemen tersebut.

Dua pertunjukan kembang api gratis telah dijadwalkan pada pukul 21:30.

Namun, keduanya dibatalkan setelah ledakan karena timbul kekhawatiran masalah lain, lapor petugas pemadam kebakaran.

Acara kembang api dibatalkan (via Daily Mail)

Sementara itu, penyebab ledakan masih diselidiki.

Penyelidikan kemungkinan akan memakan waktu beberapa hari, kata pemadam kebakaran.

Pidato Joe Biden di Hari Kemerdekaan AS ke-245

Perayaan Hari Kemerdekaan AS ke-245 digelar di berbagai tempat, tak terkecuali Presiden AS Joe Biden dan Ibu Negara Jill Biden yang mengadakan pesta sendiri di Gedung Putih.

"Hari ini, kita merayakan Amerika. Kebebasan kita, kemerdekaan kita."

"Empat Juli adalah hari suci di negara kita. Hari sejarah, harapan, ingatan dan tekad, janji dan kemungkinan," kata Biden dalam sambutannya menjelang pertunjukan kembang api.

Dilansir USA Today, dengan nada optimis, presiden menjanjikan bahwa AS semakin dekat untuk mendeklarasikan kemerdekaan dari virus mematikan, meski memperingatkan bahwa Covid-19 belum dikalahkan sepenuhnya.

Baca juga: Rusia dan China Eratkan Persahabatan, Perpanjang Perjanjian Kerjasama setelah Pertemuan Biden-Putin

Baca juga: Singgung Perjanjian Nuklir dengan AS, Presiden Baru Iran Ebrahim Raisi Menolak Bertemu Joe Biden

Presiden AS Joe Biden berbicara selama acara BBQ 4 Juli untuk merayakan Hari Kemerdekaan di Halaman Selatan Gedung Putih 4 Juli 2021 di Washington, DC (Alex Wong/Getty Images/AFP)

Biden juga menyoroti beberapa tanda kembali ke keadaan normal, termasuk pembukaan kembali sekolah, pemulihan ekonomi yang lebih cepat dari perkiraan, dan dimulainya kembali banyak kegiatan langsung.

"Hingga malam ini, jumlah korban tewas sebanyak 603.018 orang," katanya seraya menegaskan bahwa setiap orang yang hilang adalah anggota keluarga dan masyarakat.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini