Kiprahnya
Westergaard adalah seorang kartunis untuk media konservatif Jyllands-Posten sejak awal 1980an.
Namanya menjadi perbincangan seluruh dunia pada 2005, menyusul karya kontroversialnya yang menggambarkan Nabi Muhammad di media massa.
Kartun karya Westergaard menggambarkan sosok menggunakan sorban bom, adalah satu dari 12 kartun Nabi Muhammad yang diterbikan surat kabar sebagai bentuk penyensoran diri dan kritik terhadap Islam.
Penggambaran Nabi Muhammad secara luas dianggap sebagai tabu dalam Islam, dan menyinggung sebagian Muslim.
Kartun yang beredar di surat kabar itu memicu protes di Denmark, sementara pemerintah menerima keluhan dari duta besar negara-negara mayoritas Muslim.
Kemarahan memuncak dalam protes Muslim dunia pada Februari 2006. Kedutaan Denmark diserang dan puluhan orang meninggal dalam kerusuhan yang terjadi.
Publikasi kartun Nabi Muhammad terus berlanjut. Pada 2015, 12 orang tewas dalam sebuah serangan di kantor majalah Charlie Hebdo, di Prancis. Majalah ini turut mempublikasikan kartun-kartun Nabi Muhammad.
Setelah publikasi kartun itu, Westergaard menerima sejumlah ancaman pembunuhan dan menjadi target upaya pembunuhan.
Awalnya, ia bersembunyi, tapi kemudian memilih untuk hidup di sebuah rumah yang tidak dirahasikan alamatnya namun dijaga ketat di Aarhus, kota kedua Denmark.
Pada 2008, badan intelijen Denmark mengumumkan telah menangkap tiga orang atas tuduhan berencana membunuh Westergaard.
Dua tahun kemudian, kepolisian Denmark menangkap warga Somalia bersenjata pisau di lingkungan rumah Westergaard. Dia adalah Mohamed Geele, 29 tahun, yang dihukum atas tuduhan pembunuhan dan terorisme. Pria ini divonis 9 tahun penjara pada 2011.
Tahun-tahun terakhir ini, Westergaard dijaga oleh pengawal pribadi di lokasi yang dirahasiakan.