News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

YouTube Hapus Beberapa Video dari Channel Presiden Brasil, Sebut Ada Misinformasi tentang Covid-19

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Brasil Jair Bolsonaro berbicara selama sanksi undang-undang yang mengizinkan negara bagian, kota, dan sektor swasta untuk membeli vaksin melawan COVID-19, di Istana Planalto di Brasilia, pada 10 Maret 2021.

TRIBUNNEWS.COM - YouTube menghapus beberapa video dari channel Presiden Brasil Jair Bolsonaro pada Rabu (21/7/2021), terkait penyebaran informasi yang salah mengenai virus corona, Reuters melaporkan.

YouTube mengatakan bahwa mereka membuat langkah itu tanpa memperhatikan politik presiden.

Mereka menyebut penghapusan video itu dilakukan setelah meninjau dengan cermat.

"Aturan kami tidak mengizinkan konten yang menyatakan bahwa hydroxychloroquine dan/atau ivermectin efektif dalam mengobati atau mencegah COVID-19, yang menyatakan ada obat untuk penyakit itu, atau mengatakan bahwa masker tidak berfungsi untuk mencegah penyebaran virus, " ujar YouTube dalam sebuah pernyataan, menurut Reuters.

Bolsonaro saat ini sedang diselidiki atas penanganannya terhadap pandemi COVID-19.

Baca juga: Presiden Brasil Jair Bolsonaro Hadapi Lebih Banyak Tuduhan Korupsi

Baca juga: Presiden Brasil Bolsonaro Pecat Pejabat Kesehatan Atas Dugaan Suap Pengadaan Vaksin Covid-19

Presiden Brasil Jair Bolsonaro berbicara selama sanksi undang-undang yang mengizinkan negara bagian, kota, dan sektor swasta untuk membeli vaksin melawan COVID-19, di Istana Planalto di Brasilia, pada 10 Maret 2021. (EVARISTO SA / AFP)

Ia juga didenda beberapa kali karena tidak memakai masker dan membuat komentar aneh terkait vaksin dan pandemi.

Menurut AFP, presiden Brasil menyebut pada bulan Desember bahwa vaksin Pfizer dapat mengubah seseorang menjadi buaya dan menganggap virus corona sebagai "flu kecil."

"Dalam kontrak Pfizer sangat jelas: 'kami tidak bertanggung jawab atas efek samping apa pun.' Jika Anda berubah menjadi buaya, itu masalah Anda," kata Bolsonaro pada bulan Desember lalu, menurut AFP.

Reuters mencatat bahwa keputusan YouTube tersebut mengikuti langkah Facebook dan Twitter tahun lalu.

Facebook dan Twitter pernah menghapus konten Bolsonaro setelah sang presiden membuat pernyataan yang bertentangan dengan saran medis yang diberikan oleh para ahli kesehatan.

Hasil Jajak Pendapat: Mayoritas Orang Brasil Dukung Pemakzulan Jair Bolsonaro

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, sebuah jajak pendapat yang dirilis pada Sabtu (10/7/2021) menyatakan, mayoritas orang Brasil mendukung pemakzulan Presiden Jair Bolsonaro.

Presiden sayap kanan Brasil tersebut saat ini tengah menghadapi tuduhan korupsi dan tekanan atas penanganan krisis virus corona.

Berdasarkan survei Datafolha, 54 persen orang Brasil mendukung langkah yang diusulkan oleh majelis Brasil untuk membuka proses pemakzulan terhadap Bolsonaro, dibandingkan dengan 42 persen yang menentangnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini