"Anda tidak mengambil tindakan apapun untuk menyelamatkan Jovenel! Anda berkontribusi pada pembunuhannya!" teriak seorang wanita.
Perdana Menteri yang baru diangkat, Ariel Henry, tiba di lokasi dan setelah itu berteriak "Keadilan untuk Jovenel!"
Kaos putih dan topi bergambar Jovenel Moïse dibagikan kepada para pendukung, sehari sebelum upacara penghormatan untuk presiden.
Pemakaman ini dilakukan beberapa hari setelah Henry diangkat menjadi Perdana Menteri baru.
Langkah ini dilakukan diduga bertujuan menghindari eskalasi lebih lanjut dan sengketa kepemimpinan setelah presiden meninggal.
Diketahui, polisi Haiti menuduh kelompok yang terdiri dari 26 orang Kolombia dan 2 orang Amerika-Haiti melakukan pembunuhan terhadap presiden.
Baca juga: Pentagon Akui Pernah Latih Warga Kolombia Pembunuh Presiden Haiti
Baca juga: Mantan Informan Agen Narkoba AS Ditangkap, Diduga Terkait Pembunuhan Presiden Haiti
Saat ini 20 orang telah ditahan.
Lalu tiga orang dilaporkan tewas ditembak mati polisi dan lima orang masih buron.
Presiden Moïse menjabat sebagai Presiden Haiti sejak 2017.
Selama memerintah, dia menghadapi situasi sulit karena tuduhan korupsi dan demo menentangnya awal tahun ini.
Dia memerintah dengan dekrit selama lebih dari setahun, karena Haiti gagal menyelenggarakan pemilihan legislatif.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)