Muhyiddin mengatakan Sabtu (24/7) lalu bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan untuk melonggarkan pembatasan bagi warga yang sudah mendapat vaksinasi penuh Covid-19.
Perdana Menteri mengatakan relaksasi pembatasan Covid-19 ini akan memberi publik Malaysia ruang bernapas setelah dilockdowni untuk sementara waktu.
Baca juga: Tak Hanya Indonesia, Kasus Covid-19 Juga Melonjak Tajam di Malaysia, Thailand, Vietnam dan Myanmar
Baca juga: Malaysia Akan Hentikan Penggunaan Vaksin Sinovac Setelah Pasokannya Habis
Dikatakannya, pemerintah sekarang sedang menilai fleksibilitas atau hak istimewa apa yang dapat kami berikan kepada mereka yang telah menyelesaikan dosis vaksinasi mereka.
Ia mengatakan, dalam beberapa hari ke depan akan mengumumkan ini sebagai paket total makan malam, olahraga, dan kegiatan sosial yang akan diizinkan bagi mereka yang divaksinasi lengkap.
"Saya harap ini (relaksasi) dapat memberi orang sedikit ruang atau ruang bernapas untuk menjalani kehidupan yang sedikit lebih baik," kata Muhyiddin kepada wartawan pada wawancara media khusus.
Dikatakannya, pemerintah mengakui bahwa tetap terkurung di rumah karena pembatasan pandemi telah berdampak pada kesehatan mental masyarakat.
Setelah terjadinya gelombang ketiga Covid-19, Malaysia memberlakukan kembali penguncian nasional pada 12 Mei.
Baca juga: Ketua UMNO Diduga Makan Senampan dengan Dua Anggota Parlemen di Saat Malaysia Lockdown
Baca juga: Malaysia Izinkan Penggunaan Darurat Vaksin Sinopharm dan Johnson & Johnson
Lockdown, yang di Malaysia dijuluki Movement Control Order (MCO Malaysia) 3.0, sejak itu telah diperpanjang dengan sebagian besar bisnis sekarang ditutup untuk bulan ketiga karena jumlah kasus tetap tinggi.
Muhyiddin juga mengatakan pemerintah mempertimbangkan untuk menghapus persyaratan bagi wisatawan yang divaksinasi penuh yang tiba di Malaysia untuk dikarantina di fasilitas yang ditunjuk.
“Kami sedang mempertimbangkan beberapa opsi untuk wisatawan atau warga Malaysia yang kembali dari luar negeri. Mereka dapat menjalani karantina di rumah daripada di hotel atau pusat. Ini akan menghemat biaya,” katanya.
"Mereka mungkin diberikan pelacak pergelangan tangan dan harus menjalani tes swab sebelum keluar dari karantina," kata Muhyiddin.
Sejak Malaysia menutup perbatasannya Maret lalu, semua wisatawan yang tiba di negara itu harus menjalani karantina wajib selama 14 hari.
Baca juga: Tak Lagi Gunakan Vaksin Covid-19 Sinovac, Malaysia Beralih Gunakan Pfizer
Baca juga: 4 Tokoh yang Berpeluang Jadi PM Malaysia Versi Mahathir Mohamad
Di bawah Pengaturan Perjalanan Berkala, warga Malaysia yang pulang dari Singapura sebelumnya diberi pengecualian untuk hanya menjalani karantina rumah tujuh hari dan menjalani tes swab.
Namun sejak 13 Mei, aturan tersebut diperketat dengan masa karantina ditingkatkan menjadi 14 hari setelah kasus komunitas yang melibatkan varian baru Covid-19 dilaporkan terjadi.