News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

POPULER Internasional: Rontgen Paru Pasien yang Divaksin dan Tidak | Sikap Ratu kepada Harry-Meghan

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berita populer Internasional, di antaranya viral foto yang memperlihatkan perbandingan rontgen paru pasien Covid-19 yang divaksin dan tidak

TRIBUNNEWS.COM - Inilah rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dalam 24 jam terakhir.

Foto yang memperlihatkan perbandingan rontgen paru pasien Covid-19 yang divaksin dan tidak, viral di media sosial, ini penjelasan dokter.

Sementara itu, pria yang diduga mencoba membunuh Presiden Mali, meninggal dunia.

Seputar Olimpiade Tokyo 2020, stasiun TV Korea Selatan menampilkan gambar "nyeleneh" saat siaran opening, pihak stasiun pun meminta maaf.

Dari Kerajaan Inggris, sikap Ratu yang mengabaikan Harry dan Meghan lebih disebut "menghina" daripada meladeni mereka.

1. VIRAL FOTO Rontgen Paru-paru Pasien Covid-19 yang Divaksin dan Tidak, Ini Penjelasan Dokter

Seorang dokter mengunggah hasil rontgen paru-paru seseorang yang terinfeksi virus Covid-19.

Dalam unggahannya, dokter itu menampilkan perbandingan hasil rontgen paru-paru pasien Covid-19 yang sudah vaksin dan yang tidak vaksin.

Foto yang diunggah dokter bernama Dr Anne Gabriel-Chan pun viral di sosial media.

Awalnya Dr Anne Gabriel-Chan menampilkan empat foto hasil rontgen, sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari Manila Bulletin, Minggu (25/7/2021).

Dalam foto-foto itu dijelaskan kondisi paru-paru orang yang sudah mendapat vaksin Sinovac, Astrazeneca, hingga Pfizer.

Dr Anne Gabriel-Chan menjelaskan pengalamannya tentang bagaimana vaksin covid-19 yang berbeda menawarkan perlindungan yang sama.

Hal itu dilakukannya untuk mendorong masyarakat agar mau divaksinasi.

Baca juga: Panglima TNI: Terus Semangat Pakai Masker Meski Sudah Divaksin, Tidak Pakai Masker bisa Mati

Baca juga: KLIK pedulilindungi.id, Ini Cara Cek dan Download Sertifikat Vaksin Covid-19 ke-1 dan 2, Siapkan KTP

Unggahan seorang dokter bernama Dr. Anne Gabriel-Chan menunjukkan hasil rontgen paru-paru orang yang terinfeksi covid-19, yang vaksin dan yang tidak vaksin. (tangkap layar Facebook @Dr. Anne Gabriel-Chan) ((tangkap layar Facebook @Dr. Anne Gabriel-Chan))

Dokter yang bertugas di Rumah Sakit Umum dan Pusat Medis China tersebut menjelaskan tiga di antara foto rontgen yang dibagikannya memiliki kasus ringan hingga tanpa gejala karena sudah divaksinasi lengkap.

Sementara satu pasien yang saat itu tidak divaksinasi mengalami sesak napas dan dirawat di ruang intensif care unit (ICU).

Baca juga: 99 Warganya Meninggal saat Isoman di Rumah, Bima Arya : 85 Persen Karena Belum Divaksin

"Pasien ini datang dengan terengah-engah. Dia menderita Covid-19 yang parah, artinya dia memiliki kebutuhan oksigen yang sangat tinggi, perlu dirawat di ICU dan memerlukan prosedur invasif seperti Hemoperfusi," tulis Gabriel-Chan di Facebook.

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. Pria yang Mencoba Membunuh Presiden Mali Meninggal Dunia setelah Dilarikan ke Rumah Sakit

Seorang pria yang dituduh berusaha menikam Presiden sementara Mali, Assimi Goita meninggal dunia meski telah dilarikan ke rumah sakit saat berada dalam penjara dinas keamanan, kata pernyataan pemerintah, pada Minggu (25/7/2021).

Dilansir France24, sosok Goita dikenal sebagai seorang kolonel pasukan khusus yang mengatur dua kudeta pada tahun lalu, ia berhasil lolos tanpa menderita cedera setelah penyerang menikamnya pekan lalu, ketika ia salat di sebuah masjid di Ibu Kota Bamako.

Baca juga: 300 Orang Meninggal Akibat Kerusuhan di Afrika Selatan

Baca juga: Kerusuhan di Afrika Selatan: 22.000 Tentara Dikerahkan Saat Jumlah Korban Tewas Capai 100 Jiwa

Dalam file foto yang diambil pada 19 Agustus 2020, Kolonel Assimi Goita berbicara kepada pers di Kementerian Pertahanan Mali di Bamako, setelah mengukuhkan posisinya sebagai presiden Komite Nasional untuk Keselamatan Rakyat (CNSP) . Dua pria bersenjata, termasuk seorang yang memegang pisau, menyerang presiden sementara Mali Assimi Goita pada 20 Juli 2021, seorang wartawan AFP melihat, saat salat di masjid agung di ibu kota Bamako. Serangan itu terjadi saat perayaan hari raya Idul Adha. Presiden sejak itu telah diambil dari tempat kejadian, menurut wartawan. (ALIK KONATE / AFP)

Video yang diperoleh Reuters menunjukkan, pasukan keamanan melemparkan seorang pria ke bagian belakang truck pickup militer dan Goita dilindungi oleh para pengawal.

"Selama penyelidikan, kondisi kesehatannya (penyerang) memburuk," ungkap pernyataan itu.

"Ia dibawa ke rumah sakit, di sana ia meninggal," terang pernyataan itu.

Saat ini, penyebab kematian penyerang Presiden sementara Mali itu masih dalam penyelidikan lebih lanjut.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Tampilkan Gambar Nyeleneh saat Siaran Opening Olimpiade Tokyo, Stasiun TV Korea Selatan Minta Maaf

Stasiun televisi asal Korea Selatan, MBC meminta maaf setelah siarannya tentang Upacara Pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 viral di media sosial.

Dilansir BBC, dalam siaran itu, MBC merepresentasikan masing-masing perwakilan negara dengan gambar yang tidak lazim. 

Salah satunya menampilkan gambar pizza saat perwakilan Italia disorot kamera.

Baca juga: 15 Staf KBRI Pyongyang Termasuk Dubes RI Tinggalkan Korea Utara Lewat China Akibat Lockdown

Baca juga: Live Streaming TVRI dan Indosiar, Bulutangkis Olimpiade 2021: Dominasi Ahsan/Hendra atas Chia/Soh

Gambar insiden nuklir Chernobyl muncul sebagai keterangan gambar saat atlet Ukraina diperkenalkan dalam Olimpiade Tokyo 2020. (Twitter Raphael Rashid @koryodynasty dari Tangkap Layar MBC)

Selain itu, muncul gambar Dracula saat perkenalan atlet Rumania dan insiden nuklir Chernobyl untuk Ukraina.

Padahal Chernobyl dianggap sebagai kecelakaan nuklir terburuk dalam sejarah dan menghancurkan sebagian besar daerah di negara itu.

MBC meminta maaf dan mengaku telah menyinggung penonton.

Sebelumnya siaran itu viral hingga netizen menyebutnya konyol.

MBC mengaku ingin memudahkan penontonnya untuk memahami masing-masing negara dalam gelaran olah raga dunia itu.

Namun pihaknya juga mengaku visualnya merupakan "kesalahan yang tidak dapat dimaafkan".

MBC menyebut tampilan visual itu kurang mempertimbangkan negara-negara yang bersangkutan.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Harry dan Meghan Kritik Kerajaan, Sikap Ratu Elizabeth Ini Disebut 'Lebih Menghina'

Sejak mundur dari anggota senior Kerajaan Inggris, Pangeran Harry dan Meghan Markle beberapa kali melancarkan kritik terhadap keluarga kerajaan.

Dilansir Express, pasangan suami istri ini telah kehilangan tugas dan patronase baik militer maupun kerajaan. 

Saat ini Meghan dan Harry juga tidak bisa membawa kata "Royal" sebagai merek usaha mereka di AS.

Kendati demikian, Harry masih mempertahankan status pangeran dan keduanya masih memiliki gelar Duke & Duchess of Sussex.

Ayah dan ibu Archie serta Lilibeth ini memicu kemarahan dari penggemar kerajaan karena masih menggunakan nama kerajaan untuk menghasilkan uang.

Baca juga: POPULER Internasional: Polemik Buku Pangeran Harry | Aturan Lepas Masker Peraih Medali Olimpiade

Baca juga: Tak Boleh Temui Cucunya, Thomas Markle Ancam Seret Meghan Markle dan Pangeran Harry ke Pengadilan

Meghan Markle, Pangeran Harry dan putra mereka Archie Harrison (@archieharrison.mountbatten/Instagram)

Bahkan keduanya beberapa kali mengritik monarki dalam wawancara.

Hal ini mendorong seruan kepada Ratu untuk mencabut gelar yang masih ada.

Alih-alih melepas gelar, Ratu Elizabeth II disebut punya cara yang "lebih menghina" sebagai balasan sikap Meghan dan Harry.

Pakar Kerajaan Inggris, Ingrid Seward percaya Ratu akan mengabaikan Meghan dan Harry.

"Saya tidak berpikir menghapus gelar akan membuat banyak perbedaan dan itu akan terlihat sangat kecil," kata Ingrid kepada Express.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini