Ketika ia terluka suaminya telah tewas di rungan yang sama.
Martine pun merasa kesulitan bernapas karena mulutnya penuh dengan darah.
Para pembunuh hanya berbicara dengan bahasa Spanyol, dan berkomunikasi dengan seseorang di telepon saat melancarkan serangan.
Martine mengaku ia tak tahu apa yang diambil oleh sang pembunuh, namun ia menegaskan itu berasal dari lemari tempat suaminya menyimpan berkas.
“Saya ingin siapa pun yang melakukan ini ditangkap, jika tidak mereka akan membunuhi semua presiden yang berkuasa,” katanya.
“Mereka telah melakukannya sekali dan akan kembali melakukannya,” tambah Martine.
Kepolisian Haiti telah menangkap kepala keamanan Jovenel Moise, serta 20 orang pembunuh bayaran dari Kolombia.
Mereka diduga melakukan plot ini dengan sekelompok orang Haiti yang memiliki hubungan dengan negara lain.
Pelaku Ditangkap
Polisi Haiti telah menangkap kepala tim keamanan Presiden Haiti Jovenel Moise sebagai bagian dari penyelidikan yang sedang berlangsung atas pembunuhan presiden pada 7 Juli lalu.
Kepala keamanan Jean Laguel Civil dicurigai terlibat dalam plot pembunuhan Moise di rumahnya saat tengah malam oleh pasukan komando bersenjata yang melewati penjaga presiden tanpa melepaskan tembakan.
Civil telah ditempatkan di sel isolasi di sebuah penjara di Delmas, dekat ibukota, Port-au-Prince.
"Saya dapat mengonfirmasi bahwa Jean Laguel Civil ditangkap pada Senin (26/7) oleh polisi sebagai bagian dari penyelidikan pembunuhan presiden Jovenel Moise," kata juru bicara polisi Marie Michelle Verrier kepada kantor berita AFP, seperti dilansir dari Aljazeera.
Kuasa hukum Civil, Reynold Georges, juga mengkonfirmasi penangkapannya kepada kantor berita The Associated Press pada hari Senin (26/7). Dia menyebut penangkapan kliennya bermotif politik.
Baca juga: Analisis Ahli dari Brasil, Pembunuhan Presiden Haiti Plot AS Cegah Ekspansi Cina di Karibia